Sejarah Perjuangan Masyarakat Tanjung Sakti di Kabupaten Lahat, Dari Abad ke-17 Hingga Abad ke-20
Sejarah Perjuangan Masyarakat Tanjung Sakti di Kabupaten Lahat, Dari Abad ke-17 Hingga Abad ke-20--
PAGARALAMPOS.COM - Tanjung Sakti adalah sebuah kecamatan yang terletak di perbatasan barat Sumatera Selatan dan paling selatan Kabupaten Lahat dengan topografi lembah hingga pegunungan.
Kecamatan Tanjung Sakti berada pas di kaki Gunung Dempo dan Gunung Dingin bagian selatan.
Sementara di bagian barat adalah rangkaian pegunungan Bukit Barisan seperti Gunung Payung, Gunung Telunjuk, dan Gunung Hitam.
Abad ke-17: Masa Kesultanan Palembang
Pada abad ke-17, Tanjung Sakti termasuk dalam wilayah Kesultanan Palembang yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin I.
BACA JUGA:Arti Nama 'Tanjung Sakti' di Kabupaten Lahat, Begini Sejarahnya Dari Abad ke-17 Hingga Era Modern
Pada masa ini, masyarakat Tanjung Sakti terdiri dari berbagai suku dan sumbai, seperti Lematang, Besemah, Lintang, Gumai, Tebing Tinggi, dan Kikim.
Mereka memiliki sistem pemerintahan sendiri yang disebut marga, yang merupakan cikal bakal adanya pemerintahan di Kabupaten Lahat.
Masyarakat Tanjung Sakti hidup dari bertani, berdagang, dan menambang emas. Mereka juga menjalin hubungan baik dengan masyarakat di sekitarnya, seperti Bengkulu, Jambi, dan Lampung.
Mereka juga berinteraksi dengan pedagang-pedagang asing, seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan Tiongkok, yang datang ke Palembang untuk berdagang rempah-rempah, emas, dan lada.
Abad ke-18: Masa Penjajahan Belanda
Pada abad ke-18, Belanda mulai menguasai Palembang dan sekitarnya, termasuk Tanjung Sakti. Belanda memaksakan monopoli perdagangan dan pajak yang tinggi kepada masyarakat setempat.
Belanda juga membagi wilayah Palembang menjadi beberapa afdeling (keresidenan) dan onder afdeling (kewedanan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: