Benteng Pasukan AS Di Yordania Kena Serangan Mematikan, Begini Kondisi Pasukan Amerika
Foto : Markas pasukan Amerima-Benteng Pasukan AS Di Yordania Kena Serangan Mematikan, Begini Kondisi Pasukan Amerika-Indomiliter.com
PAGARALAMPOS.COM - Meski Amerika Serikat menguasai teknologi militer dari hulu ke hilir, namun tetap ada celah untuk ‘kebobolan’ di medan operasi.
Seperti belum lama berselang, militer Negeri Paman Sam disebut telah gagal mencegah serangan drone kamikaze terhadap pasukannya yang berbasis di timur laut Yordania.
Sebabnya terbilang unik, yakni kebingunan yang dialami pasukan AS untuk mengidentifikasi datangnya sasaran.
Dikutip dari Wall Street Journal (29/1/2024), pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa AS gagal menghentikan serangan mematikan terhadap pos militer Amerika di Yordania.
BACA JUGA:Wakapolri Resmikan RS Bhayangkara Blora, Cover Pelayanan Kesehatan
Pasalnya drone musuh mendekati sasaran (Tower 22) pada saat yang sama ketika drone intai/tempur milik AS juga kembali ke pangkalan (Tower 22).
Serangan itu bertepatan dengan kembalinya drone Amerika lainnya ke pangkalan tersebut, yang menyebabkan kebingungan mengenai identitas drone musuh.
Sebuah kelompok miltan yang didukung Iran di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Minggu di Tower 22, sebuah instalasi militer terpencil AS di Yordania dekat perbatasan Suriah dan Irak pada hari Minggu.
Buntut dari serangan tersebut, tiga pasukan AS tewas dan sedikitnya 34 lainnya terluka di fasilitas tersebut.
BACA JUGA:7 Personel Humas Polres Pagaralam Digajar Reward, Berdedikasi Tingkatkan Kepercayaan Publik
Kematian tersebut adalah yang pertama sejak milisi yang didukung Iran mulai menargetkan pasukan AS dengan drone dan rudal di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Presiden AS Joe Biden telah berjanji untuk menanggapi serangan drone tersebut, dan para pejabat AS mengatakan bahwa Washington sedang menentukan target mana yang akan dihantamnya sebagai pembalasan, termasuk lokasi-lokasi potensial di Iran sendiri. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: