Yuk Simak Sinopsis Film Pinocchio, Live Action Petualangan Boneka Kayu Ajaib
Yuk Simak Sinopsis Film Pinocchio, Live Action Petualangan Boneka Kayu Ajaib-Kompas.com-Kompas.com
BACA JUGA:The Nightmare Before Christmas, Film Natal atau Halloween?
Dongeng tentang bocah laki-laki yang hidungnya bertambah panjang setiap kali berbohong adalah cerita masyhur yang dikisahkan turun temurun.
Kisahnya digunakan para orangtua untuk menakut-nakuti anak mereka agar tidak berbohong. Tetapi sesungguhnya, Pinocchio juga mengajarkan bahwa melalui kesalahanlah pembelajaran dan pendewasaan didapat.
Film Pinocchio pertama kali dirilis pada 7 Februari 1940, atau 81 tahun silam. Kisahnya diadaptasi dari novel anak Italia berjudul The Adventures of Pinocchio (1883) karya Carlo Collodi.
Film ini adalah film panjang animasi kedua yang diproduksi oleh Walt Disney. Tiga tahun sebelumnya, Walt Disney Production lebih dulu merilis film panjang animasi untuk Snow White and the Seven Dwarfs, pada 1937, yang menuai sukses besar.
BACA JUGA:Aksi Simba Rebut Kembali Takhta Ayahnya di Film The Lion King!
Kesuksesan Snow White membuat Disney lebih ambisius lagi. Ia berani menghabiskan biaya produksi untuk film Pinocchio dua kali lebih besar dari biaya produksi Snow White and the Seven Dwarfs.
Sayangnya, kisah boneka kayu legendaris ini hanya menghasilkan setengah dari biaya produksi dan membuat Disney mengalami kerugian.
Mengutip paparan J.B. Kaufman untuk Library of Congress AS (PDF), ada dua hal yang disebut sebagai alasan gagalnya film ini secara finansial.
Pertama, ceritanya dianggap terlalu gelap dan kelam untuk film keluarga, khususnya anak-anak. Bagaimana tidak, pada akhir cerita, Pinocchio dikisahkan mati karena menyelematkan Geppetto.
BACA JUGA:Yuk intip Sinopsis Film Toy Story, Perselisihan si Koboi Woody dan Buzz!
Meskipun akhirnya dihidupkan kembali oleh Blue Fairy dan menjadi anak laki-laki sungguhan karena dianggap sudah membuktikan diri.
Sebagai bacaan anak-anak, cerita Pinocchio dianggap mengandung pesan moral yang keras dan kejam. Meskipun bertujuan menanamkan nilai moral kepada anak-anak, Pinnochio bukanlah dongeng polos layaknya cerita adaptasi Disney lainnya.
Buku aslinya menceritakan anak laki-laki nakal yang selalu membuat masalah, sementara karakter pada film dibuat lebih lembut dan halus.
Time Out bahkan menuliskan bahwa film ini adalah representasi paling jelas kebaikan dan keburukan dari Disney dibanding kartun lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: