Jadi Mimpi Buruk Pasukan Ukraina, Drone Kamikaze Rusia Bawa Roket Termobarik TBG-7V
Foto : roket thermibarik Rusia.-Jadi Mimpi Buruk Pasukan Ukraina, Drone Kamikaze Rusia Bawa Roket Termobarik TBG-7V-Indomiliter.com
BACA JUGA:Spanyol Order 16 Unit Airbus C-295, Ternyata Begini Tujuantya
Sambil mengenai target dari sudut mana pun dan meledak dalam jarak beberapa meter. Hulu ledak termobarik menimbulkan kerusakan akibat ledakan, fragmentasi, dan efek pembakar.
Dalam pengoperasian normal, TBG-7V adalah proyektil yang dirancang untuk digunakan pada granat berpeluncur roket RPG-7, yakni sistem senjata yang tersebar luas dan mudah digunakan.
Jangkauan efektif TBG-7V sekitar 200 – 300 meter, dengan kemampuan menembus target lapis baja sebelum memicu ledakan termobarik.
Fleksibilitas ini membuat TBG-7V sangat cocok untuk dipasang pada drone, sehingga menambah dimensi baru pada aplikasi medan perangnya, dan secara signifikan meningkatkan jangkauannya.
BACA JUGA:Ada Misi Apa, Australia Buka Pangkalan Kapal Selam Nuklir, 700 Personel AS Akan Ditempatkan di Perth
Penggunaan drone kamikaze yang dilengkapi dengan amunisi semacam itu di Ukraina menawarkan beberapa keuntungan taktis.
Khususnya, peningkatan ketepatan serangan memungkinkan untuk secara khusus menargetkan infrastruktur utama atau konsentrasi pasukan musuh.
Berat TBG-7V, yang diadaptasi untuk RPG-7 sekitar 4,5 kg. Amunisi ini dirancang relatif ringan dengan tetap mempertahankan daya ledak yang besar, sehingga kompatibel dengan berbagai platform peluncuran, termasuk drone.
Untuk membawa muatan (payload) seperti TBG-7V secara efektif, sebuah drone harus memiliki karakteristik utama tertentu. Pertama drone harus memiliki kapasitas angkat yang cukup.
BACA JUGA:Inilah Tiga Lokasi Kandidat Bakal Basis Kapal Selam Nuklir Australia
Dengan mempertimbangkan berat bom (4,5 kg), drone harus mampu mengangkat beban tersebut selain bobotnya dan peralatan lain di dalamnya, seperti sistem panduan dan kendali.
Umumnya untuk muatan 4,5 kg, diperlukan drone berukuran sedang atau besar, dengan sistem propulsi yang cukup kuat untuk memastikan stabilitas dan kemampuan manuver selama penerbangan.
Tenaganya harus cukup tidak hanya untuk mengangkat beban tetapi juga untuk memastikan durasi penerbangan yang memadai, stabilitas dalam kondisi cuaca yang bervariasi, dan kemampuan untuk bernavigasi secara tepat ke sasaran.
Selain kapasitas angkat, aspek teknis lainnya juga penting untuk efektivitas pengoperasian drone tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: