Menyusuri Objek Wisata Taman Arkeologi Leang-Leang yang Penuh Sejarah di Sulawesi Selatan

Menyusuri Objek Wisata Taman Arkeologi Leang-Leang yang Penuh Sejarah di Sulawesi Selatan

Menyusuri Objek Wisata Taman Arkeologi Leang-Leang yang Penuh Sejarah di Sulawesi Selatan -Foto: net-

BACA JUGA:Mata Bayi Sering Belekan? Begini Cara Menanganinya

Replika rangka manusia utuh yang usianya diperkirakan 2.700 tahun, ditemukan pada tahun 2018 di Leang Jarie, yang dinamai Manusia Maros.

Lukisan itu ditemukan di gua Leang Tedongnge, yang terletak di sebuah daerah perbukitan terpencil di Sulawesi Selatan.

Ia menjadi bukti tertua akan keberadaan permukiman manusia di wilayah tersebut.

Batu-batuan Karst di sini juga bisa dimanfaatkan sebagai spot foto menarik bagi para pengunjung.

BACA JUGA:Wisata Gunung Kawi yang Tak Jauh Dari Kata Mistis!

Taman Prasejarah Leang-leang menawarkan wisata sejarah budaya peradaban manusia purba.

Tapak kehidupan manusia jaman prasejarah dapat ditelusuri di lokasi wisata ini.

Lukisan telapak tangan manusia dan babi rusa yang terpampang di dinding-dinding gua serta beragam artefak menjadi bukti kehadiran manusia prasejarah di daerah ini.

Di taman ini terdapat ratusan goa prasejarah yang tersebar di perbukitan cadas (karst) Maros-Pangkep.

BACA JUGA:Film Headshot, Memulihkan Ingatan Dengan Melawan Mafia

Dalam bahasa Makassar, leang artinya goa. Serupa dengan kata liang yang artinya lubang.

Dua arkeolog berkebangsaan Belanda adalah yang pertama kali menemukan lukisan-lukisan dinding di Gua Pettae dan Petta Kere pada tahun 1950.

Lukisan yang terdapat di Gua Pettae berupa lima gambar telapak tangan, satu gambar babi rusa sedang loncat dengan anak panah di bagian dada.

Sementara di mulut gua yang tingginya mencapai 8 meter dengan lebar 12 meter, terdapat alat serpih pisau, serta kulit kerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: