Film Touching The Void: Antara Persahabatan atau Kehidupan
Film Touching The Void: Antara Persahabatan atau Kehidupan-net.-net.
BACA JUGA:Mengejutkan Para Arkeolog! Inilah Fakta Menarik yang Ada di Gunung Padang
Review
Cerita dan sinopsis film Touching The Void telah mendatangkan banyak kontroversi. Kontroversi ini terkait dengan keputusan Simon untuk memotong tali Joe.
Simon bahkan mengalami trauma karena berbagai kritikan tersebut, hingga ia perlahan mengurangi kegiatan pendakiannya dan juga aktivitas di alam liar yang disenanginya.
Joe sendiri sama sekali tak menyalahkan. Ia bahkan selalu membela Simon ketika kritikan keras datang padanya. Bahkan, ia menuliskan pembelaannya dalam buku berjudul Touching The Void.
BACA JUGA:Bikin Tampilanmu Makin Kece! Coba 4 Model Rambut Ini yang Lagi Trend
Joe sepenuhnya mengerti dengan keputusan temannya dan akan melakukan hal yang sama jika Simon yang mengalami kecelakaan itu.
Kisah ini jadi legenda tersendiri. Bukan hanya soal bagaimana upaya Joe untuk bertahan hidup setelah mengalami cedera parah di gunung, melainkan bagaimana seseorang harus membuat pilihan yang paling masuk akal ketika dihadapkan pada kematian.
Memotong tali jelas pilihan yang masuk akal. Joe dan Simon tak bisa mengharapkan ada orang lewat yang bisa membantu mereka. Mereka sudah sangat kelelahan dan bahkan mengalami hipotermia.
Film ini menunjukkan bahwa kekuatan mental bisa mengalahkan apa saja. Semua orang pasti akan mengagumi bagaimana tekad kuat dan mental Joe bisa membuatnya bertahan, dan kembali bertemu dengan Simon dan Richard yang menunggunya di bawah.
BACA JUGA:Sambut HUT Ke 78 Kodam II/Sriwijaya, Kodim 0432/Basel Gelar Karya Bakti dan Baksos
Selain itu, kisah Joe dan Simon menunjukkan kelas tertinggi persahabatan. Joe sama sekali tak marah atas keputusan Simon.
Sebaliknya, Joe sepenuhnya mengerti dengan keputusan rekannya. Pembelaan yang senantiasa ditunjukkannya setiap rekannya diserang juga menunjukkan rasa kesetiakawanannya.
Sebaliknya, Simon pun juga telah berusaha sekuat tenaga untuk membawa temannya turun hidup-hidup dalam kondisi cedera di ketinggian 20.000 kaki.
Hal itu juga harus dihargai sebagai upaya yang berani, meski akhirnya ia memilih mengutamakan keselamatannya. Suatu hal yang tak bisa disalahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: