Mengungkap Tuntas Kisah Runtuhnya Kerajaan Demak, Ternyata Ini Alasannya!

Mengungkap Tuntas Kisah Runtuhnya Kerajaan Demak, Ternyata Ini Alasannya!

Mengungkap Tuntas Kisah Runtuhnya Kerajaan Demak, Ternyata Ini Alasannya!-tangkapan layar-alif.id

Setelah Raden Patah, anaknya yang bernama Pati Unus naik tahta setelah masa kekuasaan sang ayah sudah berakhir di tahun 1518.

BACA JUGA:Gempur Dunia Otomotif dengan Trobosan Terbaru! Polytron Kenalkan Fox R yang Makin Canggih

Sayangnya Pati Unus yang bergelar Pangeran Sabrang Lor hanya berkuasa selama tiga tahun saja.

Hal ini karena Pati Unus gugur dalam usahanya untuk menyerbu Portugis yang kedua kalinya ke Malaka pada tahun 1521.

Tahta Pati Unus kemudian diisi oleh Sultan Trenggana yang dikenal karena terlibat dalam pertempurannya merebut Sunda Kelapa di bawah pimpinan Fatahillah.

Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaan pada tahun 1521-1546 di bawah pemerintahan Sultan Trenggono.

BACA JUGA:4 Senjata Khas Sumatera Selatan, Salah satunya Ada Kudok Suku Pasemah!

Di bawah kekuasaan Sultan Trenggana, kerajaan besar yang ada di Jawa seperti Kerajaan Madura, Blambangan, Mataram, dan Pajang berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak.

Pemerintahan Sultan Trenggana berakhir setelah Ia wafat dalam peperangan yang terjadi di Pasuruan tahun 1546.

Setelah Sultan Trenggana, tahta penguasa Kerajaan Demak diisi oleh putranya yang bernama Sunan Prawoto.

Namun Sunan Prawoto hanya memimpin selama beberapa tahun saja karena ia lebih tertarik untuk mendalami kehidupannya sebagai seorang ulama yang menyebarkan Islam ke seluruh penjuru Jawa.

BACA JUGA:Ternyata Begini Ceritanya, Awal Mula Terbentuknya Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia

Selepas Sunan Prawoto, tahta kerajaan jatuh pada sosok bernama Arya Penangsang. Dalam sejarahnya, dikatakan bahwa bahwa Sunan Prawoto meninggal karena dibunuh oleh orang suruhan Arya Penangsang.

Hal ini karena Arya Penangsang ingin mengambil alih kekuasaan di Kerajaan Demak. Arya Penangsangan kemudian memindahkan pusat pemerintahan kerajaan ke Jipang.

Berbagai konflik mulai muncul setelah tindakan itu dilakukan, terlebih setelah adanya pemindahan Kerajaan Demak ke Pajang pada tahun 1586 karena Sultan Hadiwijaya berhasil mengalahkan Arya Penangsang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: