Menelisik Sejarah Perang Bubat! Inilah Fakta Menarik yang Harus Kamu Tau

Menelisik Sejarah Perang Bubat! Inilah Fakta Menarik yang Harus Kamu Tau

Mengulik Sejarah Perang Bubat! -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Perang Bubat dan tragedi Kisah Cinta Hayam Wuruk Raja Kerajaan Majapahit dengan Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Kerajaan Galuh (Sunda) masih menjadi misteri. 

Inilah kisah cinta Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka yang batal hingga melahirkan tragedi Perang Bubat. 

Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun1350-1389. Saat naik takhta, Hayam Wuruk bergelarSri Rājasanagara. 

Semasa kekuasaannya, Kerajaan Majapahit mampu meraih puncak kejayaannya. Sepak terjang Hayam Wuruk dalam pemerintahannya diceritakan dalam kitab Desawarnana, suatu kitab yang didedikasikan untuk menghormatinya

BACA JUGA:Misteri Gunung Batur, Kisah Legendaris di Dataran Tinggi Bali yang Bikin Merinding!

Hanya wilayah Sunda yang saat itu berada di bawah kekuasaan Pajajaran yang tidak dikuasai  Majapahit.

Konon Majapahit enggan  menguasai wilayah Sunda karena adanya hubungan sebelumnya antara Jawa dan Sunda.

Karena ada anggapan bahwa raja-raja Sunda selalu merupakan keturunan Jayabhupati yang  berkerabat dengan penguasa  Jawa Timur.

Perang Bubat  disebut juga  Pasundan.  Bubat merupakan pertempuran antara tentara Raja Sunda melawan tentara Majapahit.

BACA JUGA:Pendaki Sejati Wajib Kesini! 7 Gunung di Sumatera Dengan Landskap yang Mempesona dan Jadi Spot Healing Terbaik

Peristiwa  yang menjadi tanda hitam dalam hubungan Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Pajajaran yang berada di bawah tanggung jawab Gajah Mada adalah Perang Bubat.

Sebelum perang, Majapahit dan Sunda dibayang-bayangi menjadi satu. Melalui konflik, hal itu tidak mungkin terjadi.

Strategi lain Hayam Wuruk kala itu raja Majapahit pun muncul. Saat itu, angan angan Hayam Wuruk ingin menaklukan Pajajaran, kerajaan Sunda dengan cara lain.  Menyatukan Jawa dan Sunda dengan jalan damai.

Menurut penilaian sejarahwan, rencana meminang putri Diah Pitaloka murni dilatari cinta, bukanlah kekuasaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: