Jejak Sejarah Suku Jambi, Memahami Akar Budaya dan Kearifan Lokal di Provinsi Jambi
Jejak Sejarah Suku Jambi, Memahami Akar Budaya dan Kearifan Lokal di Provinsi Jambi-Foto: net-Net
Sebelum abad Masehi masyarakat Proto Melayu di Jambi telah mengembangkan suatu corak kebudayaan Melayu Pra Sejarah di wilayah pegunungan dan dataran tinggi.
BACA JUGA:Mau Liburan Ke Bali? Sebelum itu, Kamu Harus Tau 12 Keunggulannya Di Mata Dunia Ini!
Masyarakat pendukung kebudayaan ini antara lain adalah Suku Kerinci.
Orang Kerinci diperkirakan telah menempati kaldera danau Kerinci sekitar tahun 10.000 SM sampai tahun 2000 SM Mereka telah mengembangkan kebudayaan batu seperti kebudayaan Neolitikum.
Pada zaman dahulu yang dimaksud dengan wilayah Kerinci adalah mencakup daerah yang disebut dalam adat Jambi sebagai Kerinci Atas dan Kerinci Rendah.
Istilah Kerinci berawal dari kata "Korintji" yang artinya negeri di atas bukit.
BACA JUGA:Legenda Lautan Majapahit, Mahapati Gajah Mada dan Misteri Kapal Jung Penguasa di Lautan Abad ke-14?
Diperkirakan sekitar awal abad 1 Masehi agama Buddha mulai hadir di daerah Jambi. Kehadiran agama Buddha ini telah mendorong lahir dan berkembangnya suatu corak Kebudayaan Melayu Buddha.
Kebudayaan ini diidentifikasi sebagai corak kebudayaan Melayu Kuno. Kehadiran Kebudayaan Melayu Buddha ini di daerah Jambi menempati rentang waktu (periode) yang panjang, yaitu:
1) Masa munculnya agama Buddha sekitar abad 1 Masehi.
2) Masa perkembangan sekitar abad 4-6 Masehi.
3) Masa kejayaan sekitar abad 6-11 Masehi.
4) Masa menurun sekitar 11-14 Masehi.
5) Masa tenggelam sekitar abad 14-19 Masehi.
6) Masa muncul kembali sekitar awal abad 20 Masehi hingga sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: