Penguasa Lautan Abad ke-14, Mahapahit Gaja Mada Pimpin Kapal Penguasa Lautan Nusantara

Penguasa Lautan Abad ke-14, Mahapahit Gaja Mada Pimpin Kapal Penguasa Lautan Nusantara

Penguasa Lautan Abad ke-14, Mahapahit Gaja Mada Pimpin Kapal Penguasa Lautan Nusantara -Foto: net-

Kapal Laksamana Cheng Ho memiliki kapasitas angkut sekitar 275-500 ton, jauh lebih kecil dibandingkan Kapal Jung.

BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Jambi, 7 Wisata Ini Wajib Kamu Kunjungi yang Punya Pemandangan Mempesona!

Yang membuat Kapal Jung menonjol adalah pembuatannya yang sepenuhnya menggunakan kayu, tanpa menggunakan bahan besi.

Kapal ini memiliki struktur yang kuat dengan pasak yang dipasang secara kokoh untuk memastikan setiap bagiannya tetap terjaga.

Dinding kapal terbuat dari lapisan-lapisan papan kayu jati terbaik, dan kapal ini dilengkapi dengan jenis layar besar dan busur penggerak angin.

Kapal Jung Majapahit mendapatkan pengakuan yang luas di dunia maritim pada masa itu.

Hikayat Raja-raja Pasai mencatat bahwa jumlah Kapal Jung yang mencapai empat ratus menjadi simbol kekuatan Majapahit.

BACA JUGA:Wisata Pagubugan Melung, Sensasi Berenang di Kolam Tengah Sawah yang Memukau

Bahkan, pemahaman Portugis Gaspar Correia pada abad ke-16 menyebutkan pertemuan Alfonso de Albuquerque dengan armada Kapal Jung Majapahit di sekitar Selat Malaka.

Meskipun menghadapi tembakan meriam besar, kapal-kapal ini mampu bertahan dengan kekuatan yang luar biasa.

Catatan lain dari Claudius Ptolemy pada tahun 100 M dalam karyanya yang berjudul "Periplus Marae Erythraensis" mengisahkan tentang kapal-kapal maritim di kawasan tersebut, termasuk Kapal Jung Majapahit yang menunjukkan kemampuan melintasi lautan yang mengesankan.

Kapal Jung Majapahit adalah bukti gemilang dari kemampuan maritim Kerajaan Majapahit pada abad ke-14.

Kapal-kapal ini tidak hanya menjadi alat transportasi dan pertahanan militer, tetapi juga simbol kekuatan dan keberanian bangsa Jawa dalam menjelajahi lautan.

Ukurannya yang besar, daya angkut yang tinggi, dan ketahanan terhadap serangan menjadikan Kapal Jung sebagai warisan penting dalam sejarah maritim Indonesia dan dunia.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: