Mengullik Sejarah Padjajaran, Mengapa Ratu Kalinyamat Disebut Juga Ratu Pajajaran dan Portugis Sebut Kalinyama

Mengullik Sejarah Padjajaran, Mengapa Ratu Kalinyamat Disebut Juga Ratu Pajajaran dan Portugis Sebut Kalinyama

Mengullik Sejarah Padjajaran, Mengapa Ratu Kalinyamat Disebut Juga Ratu Pajajaran dan Portugis Sebut Kalinyamat Sebagai Cerinhama?-Foto: net-

BACA JUGA:Asam Lambung Naik Lagi? ini Nih 7 Tanaman Herbal yang Efektif Obati Asam Lambung,

Rupanya, Sunan Prawoto mengetahui perkembangan Turki. Pada 1547, Suleiman I telah mengadakan perjanjian dengan Kaisar Hungaria, Karel V.

Pengetahuan Sunan Prawoto mengenai Eropa itu diduga didapat dari Coje Geinal, orang Portugis yang tinggal di Demak dan sudah masuk Islam. Coje Geinal membantu Sultan Demak membuat meriam. 

De Graaf dan Pigeaud menduga Coje Geinal adalah Khoja Zainal Abidin.

Surat Manuel Pinto yang dikirim ke Pastur Vicente Viegas di Goa ditulis pada 7 Desember 1548. Rupanya, sepulang dari kunjungannya ke Goa, Manuel Pinto menemui Sunan Prawoto di Demak.

BACA JUGA:Menguak Makam Putri Pajajaran di Gunung Salak, Ternyata Makamnya Ada di Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul Kah

Manuel Pinto mengirim surat ke Goa, untuk memberi tahu rencana Sunan Prawoto yang akan menyerbu Goa. Portugis sudah masuk Goa.

“Ia mengira akan dapat dengan mudah menjatuhkan Malaka dengan menutup jalur-jalur pengiriman beras di Jawa.

 Ia berkata juga bahwa sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan ekspedisi ke Sulawesi Selatan dengan maksud menaklukkan dan mengislamkan daerah itu,” lanjut De Graaf dan Pigeaud mengutip surat Manuel Pinto.

Pada kesempatan bertemu Sunan Prawoto, Manuel Pinto menasihati sultan keempat Demak itu agar tidak mengirim pasukan. 

BACA JUGA:Kerajaan Kecil Tapi Tak Terkalahkan, Inilah Strategi yang Digunakan Padjajaran Melawan Majapahit

Ia khawatir, armada laut Sunan Prawoto akan merugikan Pastur Vicente Viegas yang pada saat itu sedang mengenalkan agama Kristen di Sulawesi Selatan.

Tapi, Sunan Prawoto dibunuh Aryo Penangsang dari Jipang pada 1549, sebelum bisa merealisasikan rencana-rencananya. 

Aryo Penangsang berambisi menjadi sultan Demak, sehingga ia membunuh Sunan Prawoto dan juga Pangeran Kalinyamat, ipar Sunan Prawoto.

Ratu Kalinyamat meneruskan tradisi Demak setelah ditinggal suaminya, Pangeran Kalinyamat. Permintaan bantuan dari negeri lain ia penuhi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: