Inilah Film Tentang Kisah Nyata Bertahan Hidup, 127 HOURS Produksi Tahun 2010, Say.

Inilah Film Tentang Kisah Nyata Bertahan Hidup, 127 HOURS Produksi Tahun 2010, Say.

Film 127 HOURS (2010--Net

PAGARALAMPOS.COM - Boyle kembali bekerjasama dengan penulis naskah Simon Beaufoy dan produser Christian Colson, yang karya terakhir mereka, Slumdog Millionaire (2008) berhasil memenangkan delapan Academy Awards, termasuk Best Picture, Best Director untuk Boyle, dan Best Adapted Screenplay untuk Beaufoy.

Kejeniusan seorang Danny Boyle dalam merangkai gambar dengan visual indah yang mampu bercerita secara mendalam dan menyentuh hati setiap orang berlanjut dalam bentuk 127 Hours.

Sebuah film yang mendasarkan kisahnya pada novel autobiografi karya seorang petualang dan pecinta alam asal Amerika Serikat, Aron Ralston, yang berjudul Between a Rock and a Hard Place (2004).

BACA JUGA:Inilah 5 Suku di Sulawesi Utara, Faktanya Ada Suku yang Masih Keturunan Raja

Walau begitu, 127 Hours adalah sebuah karya yang sama sekali berbeda dengan Slumdog Millionaire.

Selain berlatar belakang tempat di dua belahan dunia yang sangat berbeda, dua film tersebut juga memiliki premis yang terdengar begitu bertolak belakang.

Sang film pemenang Academy Awards mengisahkan tentang kisah fiktif seorang pemuda miskin India yang menggunakan sebuah acara kuis populer untuk menemukan kembali cintanya yang telah lama hilang.

BACA JUGA:Peti Mati Berlapis Logam Mulia, Salah Satu Bukti 7 Penemuan Bersejarah Emas Terbesar Dunia

Sementara film kedua yang menjadi karya kesembilan Danny Boyle sebagai seorang sutradara mengisahkan mengenai seorang petualang alam yang terjebak di tengah keliaran alam.

Namun, jika ingin ditelaah secara mendalam, kedua film ini menawarkan sebuah jiwa dan semangat yang sama.

Kedua film ini sama-sama mengisahkan mengenai keoptimisan seorang anak manusia dalam menghadapi kehidupan yang keras untuk mencapai kebahagiaan jiwa mereka – dan hal tersebut dapat mereka raih setelah berhasil melalui sebuah penderitaan yang menempatkan mereka pada titik terendah di kehidupan mereka.

BACA JUGA:Jejak-jejak Kuno Peninggalan Airlangga, Berusia Ribuan Tahun Ditemukan Dalam Hutan Jati Lamongan Oleh Perumput

Yang terlebih penting lagi, kedua film ini sama-sama berhasil memberikan sebuah pemikiran mendalam mengenai kehidupan.

Belajar dari kesalahan fatal yang telah diperbuat untuk kemudian memperbaikinya dan terus melanjutkan hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: