Akibat Debu dan Kebakaran Lahan, Warga Lahat Mulai Diserang ISPA

Akibat Debu dan Kebakaran Lahan, Warga Lahat Mulai Diserang ISPA

Akibat Debu dan Kebakaran Lahan, Warga Lahat Mulai Diserang ISPA - Petugas tengah berupaya padamkan api--Istimewa

LAHAT, PAGARALAMPOS.COM - Kemarau panjang melanda Kabupaten Lahat, kian perlihatkan dampaknya.

Bukan hanya berkurangnya pasokan air bersih, debu-debu juga terus berterbangan, khususnya di Kecamatan Merapi Area yang terus dikepung oleh debu batubara.

Selain itu, kebakaran lahan dan hutan yang tak henti terjadi setiap hari.

Imbasnya, cuaca yang terasa kian panas ditambah debu batubara dan kebakaran lahan ini, memicu terjadinya pencemaran udara di sejumlah wilayah di Lahat.

BACA JUGA:Miliki Program Pro Masyarakat, Ahmad Syahri Kurnianto Maju Caleg Dapil Lahat I

Hingga berpotensi menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Lahat, Taufiq M Putra melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Aiwa Marlina SKM MM mengakui, adanya pencemaran udara picu munculnya penyakit, salah satunya ISPA. Namun untuk di Lahat sendiri, peningkatan kasus ISPA terbilang tidak terlalu tinggi.

"Pencemaran udara pasti akan berdampak pada pernapasan. Jika ditanya apakah debu batubara dan kebakaran lahat jadi penyebab ISPA, ya bisa saja, karena penyebaran ISPA ini juga melalui udara," ujar Aiwa, Rabu (18/10/2023).

Aiwa menambahkan, dari data pihaknya yang didapat dari laporan 33 puskesmas di Kabupaten Lahat, di Senin (16/10/2023) ada 126 kasus ISPA yang menyerang usia diatas 5 tahun, 31 kasus usia 1-5 tahun, dan lima kasus usia 0 tahun.

BACA JUGA:Tim Sepak Bola Lahat Raih Medali Emas di Porprov Sumsel ke XIV

Penderita tertinggi berada di Kecamatan Merapi Area, yakni di Puskesmas Merapi I ada 10 kasus, dan Puskesmas Muara Lawai ada 14 kasus.

"Data ini didapat berdasarkan laporan dari jumlah kunjungan pasien ke puskesmas. Jika pasien berobat ke bidan, tentu tidak terdata. Bisa saja jumlahnya lebih banyak atau tetap," bebernya.

Sementara, Kepala DLH Lahat, Ir Agus Salman melalui Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Rosivel T Herwin SE MM membenarkan, kemarau saat ini picu pencemaran udara yang berasal dari debu batubara dan asap dari kebakaran hutan/lahan.

Hanya saja, pihaknya saat ini belum bisa menentukan apakah cuaca di Lahat masih masuk kategori bagus atau tidak. Karena Lahat belum miliki alat ISPU, untuk lakukan pemantau kualitas udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: