Inilah 5 Jenis Olahraga yang Pas untuk Penderita Epilepsi

Inilah 5 Jenis Olahraga yang Pas untuk Penderita Epilepsi

Penyakit epilepsi bisa terjadi pada siapa saja. Penyakit satu ini dapat menyebabkan penderita epilepsi mengalami kejang-kejang.-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Penyakit epilepsi bisa terjadi pada siapa saja. Penyakit satu ini dapat menyebabkan penderita epilepsi mengalami kejang-kejang.

Seringnya, kejang terjadi secara mendadak dan berupa serangan. Dengan kondisi tersebut, apakah penderita epilepsi masih bisa melakukan olahraga?

Jawabannya ternyata bisa. Olahraga mampu meningkatkan kebugaran, energi dan suasana hati dan mengurangi stres.

Olahraga ternyata dapat membantu mengurangi kejang dan dampak epilepsi bagi sebagian orang. Selain itu, ini juga dapat membuat penderita epilepsi merasa lebih bisa mengendalikan kesehatan mereka.

BACA JUGA:Wisata Telaga Saat, Menikmati Keindahan Alam di Tempat Kekinian yang Menawarkan Banyak Spot Foto Keren!

Olahraga membantu orang untuk tetap bugar dan sehat. Jika kita menderita epilepsi, ini dapat membantu mengurangi jumlah kejang yang kita miliki.

Olahraga juga dapat meningkatkan mood dan menghilangkan stres. Karena stres adalah pemicu umum kejang, olahraga dapat membantu mencegah kejang bagi sebagian orang.

Sebuah penelitian di Norwegia terhadap perempuan dengan epilepsi yang tidak terkontrol, menunjukkan bahwa sesi latihan aerobik yang teratur misalnya berlari, berjalan, berenang, bersepeda selama 60 menit, dua kali seminggu, selama 15 minggu, menghasilkan pengurangan yang signifikan dalam jumlah kejang yang terjadi pada mereka.

BACA JUGA:Mitos Tujuh Butir Telur hingga Gua Hantu di Raja Ampat, Ada Apa Yah?

Mereka juga mengalami lebih sedikit nyeri otot, masalah tidur dan kelelahan, dan memiliki kolesterol yang lebih rendah dan aliran oksigen yang lebih baik ke seluruh tubuh.

Memiliki epilepsi meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan pradiabetes. Tetapi dengan olahraga teratur, dapat membantu mengelola masalah-masalah kesehatan tersebut.

Tetap aktif juga memudahkan kita mengelola depresi, yang biasanya kerap terjadi pada individu dengan epilepsi.

"Ini memerangi keropos tulang, efek samping dari obat anti kejang tertentu. Dan itu bahkan dapat mengurangi frekuensi kejang, berdasarkan penelitian pendahuluan," jelas Dr. William C. Lloyd III, MD, FACS dari University of Texas, San Antonio, Texas, seperti dikutip dari healthgrades.com

BACA JUGA:Wisata Telaga Saat, Menikmati Keindahan Alam di Tempat Kekinian yang Menawarkan Banyak Spot Foto Keren!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: