Bikin Heboh! Seseorang Temukan Ratusan Nisan kuno di Aceh! Begini Pendapat Para Arkeolog

Bikin Heboh! Seseorang Temukan Ratusan Nisan kuno di Aceh! Begini Pendapat Para Arkeolog

Bikin Heboh! Seseorang Temukan Ratusan Nisan kuno di Aceh! Begini Pendapat Para Arkeolog -Foto: net-

BACA JUGA:Gak Usah Bingung Lagi! Inilah 5 rekomendasi Tempat Wisata di Pagar Alam Yang Paling Populer

Dari hasil amatan sementara, Tim Arkeolog dari BPK Wilayah I Aceh menduga nisan tersebut merupakan hasil kebudayaan abad ke-13

Para arkeolog yang terjun ke lokasi juga turut mengeluarkan beberapa rekomendasi dan saran terkait temuan ratusan nisan tersebut.

Salah satunya agar instansi terkait menginventarisir dan mendaftarkannya sebagai Objek Dugaan Cagar Budaya (OCDB) kompleks pemakaman itu.

Tim juga merekomendasikan agar Dinas Pendidikan Bener Meriah berkoordinasi dengan Disbudpar Aceh untuk memberikan rekomendasi penetapan ratusan nisan kuno tersebut sebagai Cagar Budaya.

BACA JUGA:Berprestasi dan Loyalitas Dalam Kinerja, 23 Personel Mendapat Penghargaan Kapolres Pagar Alam

Lebih lanjut, Tim Arkeolog BPK Wilayah I Aceh juga meminta PT Brantas Abipraya menghentikan sementara pemindahan ODCB makam di areal kerjanya.

Pihak pelaksana proyek juga diminta untuk memberikan perlindungan sementara terhadap ODCB nisan yang telah dipindahkan agar aman dari ancaman kerusakan atau bahkan hilang.

Sementara itu, Azam salah satu warga Aceh Tengah menduga ratusan nisan kuno tersebut merupakan penanda makam para leluhur Gayo.

Selain itu, dia menyebut terdapat makam Pang Kileta tau Murahim di lokasi yang ikut terkena dampak pembongkaran tersebut.

BACA JUGA:Fakta Menarik! Banyak Ditemukan Ratuan Batu Nisan Kuno di kawasan Bendungan Keureuto, Lantas Makam Siapakah It

"Menurut ahli waris dan keyakinan kami sebagai orang Gayo, makam kuno di Paya Bakong itu adalah makam Pang Kilet atau bernama Murahim," kata Azam usai menggelar aksi di Kantor DPRK Bener Meriah, Jumat (18/8) kemarin.

Azam mengatakan Pang Kilet merupakan orang alim yang dikeramatkan oleh warga Gayo.

Berdasarkan pembacaan mod tipologi, menurutnya nisan-nisan yang ada di lokasi merupakan produk kebudayaan Pasai antara abad 13 hingga 15 Masehi. 

"Kita berharap persoalan ini tuntas, komitmen mereka tidak memindahkan makam-makam kuno itu agar tidak menghilangkan bukti sejarah leluhur orang Gayo," tegas Azam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: