Temukan Ratusan Batu Nisan Kuno di Aceh! Begini Pendapat Para Arkeolog

Temukan Ratusan Batu Nisan Kuno di Aceh! Begini Pendapat Para Arkeolog

Temukan Ratusan Batu Nisan Kuno di Aceh! Begini Pendapat Para Arkeolog-Foto: ist-

PAGARALAMPOS.COM - Tim arkeolog Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh menemukan ratusan makam kuno di kawasan Bendungan Keureuto, Bupati Aceh Utara. Batu nisan tersebut diyakini merupakan peninggalan peradaban Islam Samudra Pasai abad ke-13.

Menurut informasi, batu nisan gaya Perlak bentuknya seperti vas dengan alas datar, dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu bagian pasak yang menopang beban agar batu nisan dapat berdiri tegak.

Bagian kaki kemudian ditandai dengan jahitan berbentuk dua garis lurus horizontal untuk memisahkan area pergelangan kaki dengan area tubuh. Lalu yang ketiga, badannya ditandai dengan pinggiran vertikal yang membentuk lekukan seperti cekungan. Hal ini diketahui dari bentuk batu nisan kuno yang mempunyai ciri khas batu nisan Aceh mirip gaya Perlak dan gaya Samudera Pasai.

Ratusan batu nisan kuno di Aceh Utara dan Bener Meriah terkena dampak proyek Bendungan Krueng Keureuto. Warga meminta mereka yang bertanggung jawab melaksanakan proyek tersebut untuk berhenti menghancurkan batu nisan, sementara para arkeolog merekomendasikan inventarisasi dan memastikan keamanan.

BACA JUGA:TNI-Polri Gelar Pasukan Pengamanan KTT AIS 2023, Begini Arahan Panglima dan Kapolri

Redelong - Wakil Ketua Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh, Toto Haryanto, belum dapat menyimpulkan tipologi ratusan nisan yang terkena dampak pembangunan Waduk Krueng Keureuto, Aceh Utara dan Bener Meriah. Namun, dari dugaan awal ratusan nisan tersebut memiliki kaitan dengan peradaban Islam Samudera Pasai.

"Kita belum dapat menyimpulkan, sebab harus ada penelitian lain dengan metode khusus," ujar Toto kepada HabaAceh.id, Sabtu (19/8).

Toto merupakan Ketua Tim Survey Arkeolog yang langsung turun ke lokasi setelah adanya kabar terkait temuan makam kuno yang terkena imbas Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Krueng Keureuto. Ratusan makam tersebut berada di wilayah Paya Bakong, Aceh Utara, dan Kampung Simpur, Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah.

Dari hasil amatan sementara, Tim Arkeolog dari BPK Wilayah I Aceh menduga nisan tersebut merupakan hasil kebudayaan abad ke-13.

BACA JUGA:Bus Mewah yang Ada di Indonesia Ini Miliki Penampilan Bak Hotel Bintang 5!

Para arkeolog yang terjun ke lokasi juga turut mengeluarkan beberapa rekomendasi dan saran terkait temuan ratusan nisan tersebut. Salah satunya agar instansi terkait menginventarisir dan mendaftarkannya sebagai Objek Dugaan Cagar Budaya (OCDB) kompleks pemakaman itu.

Tim juga merekomendasikan agar Dinas Pendidikan Bener Meriah berkoordinasi dengan Disbudpar Aceh untuk memberikan rekomendasi penetapan ratusan nisan kuno tersebut sebagai Cagar Budaya.

Lebih lanjut, Tim Arkeolog BPK Wilayah I Aceh juga meminta PT Brantas Abipraya menghentikan sementara pemindahan ODCB makam di areal kerjanya. Pihak pelaksana proyek juga diminta untuk memberikan perlindungan sementara terhadap ODCB nisan yang telah dipindahkan agar aman dari ancaman kerusakan atau bahkan hilang.

Sementara itu, Azam salah satu warga Aceh Tengah menduga ratusan nisan kuno tersebut merupakan penanda makam para leluhur Gayo. Selain itu, dia menyebut terdapat makam Pang Kileta tau Murahim di lokasi yang ikut terkena dampak pembongkaran tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: