Hah Ibunya Kok Nikahi Anak Sendiri Sih? Ternyata ini Tradisi Suku Polahi Warisan dari Nenenk Moyang

Hah Ibunya Kok Nikahi Anak Sendiri Sih? Ternyata ini Tradisi Suku Polahi Warisan dari Nenenk Moyang

Hah Ibunya Kok Nikahi Anak Sendiri Sih? Ternyata ini Tradisi Suku Polahi Warisan dari Nenenk Moyang -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Sebagai salah satu komponen utama  kekayaan budaya manusia  di seluruh dunia, bahkan di Indonesia, peran serta suku tidak bisa dianggap remeh. 

Hampir setiap suku di  dunia telah memainkan peran penting dalam membentuk sejarah, bahasa, adat istiadat, dan identitas komunitas mereka. 

Mulai dari yang unik, mendidik, kreatif hingga hal-hal yang dianggap aneh dalam kebiasaan atau tradisi suku tersebut. 

Artikel ini akan membahas tentang suatu suku, serta bagaimana dunia modern yang selalu berubah mempengaruhi tradisi  suku-suku yang ada. 

BACA JUGA:8 Tips Ampuh Merawat Iphone Agar Awet Dan Tahan Lama, No 3 Paling Sering Dilakukan!

Ketika suku Polahi menghadapi  pengaruh luar, kekuatan mereka  mempertahankan esensi tradisional menjadi sumber inspirasi. 

Kehidupan di hutan lebat  Gorontalo membuat mereka  tetap terisolasi dari arus  perubahan, namun dampak globalisasi dan interaksi dengan komunitas lain mulai memberikan dampak. 

Meskipun terdapat beberapa perubahan positif  dalam hal kesejahteraan dan pendidikan, beberapa aspek tradisi mereka terus menimbulkan pertanyaan dan perdebatan di masyarakat luas. 

Keseimbangan warisan budaya dan perlunya perubahan merupakan dinamika yang terus dihadapi suku Polahi dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.

BACA JUGA:Adat Dan Tradisi Unik Suku Polahi, Ibunya Boleh Nikahi Anak Kandung Disini!

Meski pernikahan sedarah dianggap tabu, namun hal itu masih sering terjadi di suku Polahi.

Selain itu, poligami juga diterima di suku ini, dan para pria suku Polahi tidak keberatan untuk menikahi lebih dari satu wanita.

Sistem poligami yang unik ini seringkali berhubungan dengan pernikahan sedarah di suku Polahi, seperti menikahi dua saudara kandung sekaligus dan sebagainya.

Yang lebih mengejutkan, meskipun pernikahan sedarah sering kali dikaitkan dengan kelahiran anak-anak yang cacat, namun di suku Polahi tidak terdapat anak-anak cacat dari pernikahan sedarah tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: