Frankenstein (1994), Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan (07)

Frankenstein (1994), Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan (07)

Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan--google.com

Sebuah tribut lewat kisah upaya tulus dari seorang anak pintar yang berusaha menghidupkan kembali hewan peliharaannya yang mati.

BACA JUGA:Serem, Ini Kisah Mistis Taman Wonderia yang Cukup Terkenal, Berani Cuk!

Selanjutnya Dr Frankenstein dan para 'monsternya yang berjiwa' jadi pelaku pertumpahan darah di jalan-jalan.

Petualangan seru dengan 'tokoh-tokoh' dunia kelam itu terjadi dalam seri televisi Penny Dreadful (2014). 

Dengan mudahnya melampaui batas-batas generasi, mayat-mayat tua itu tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. 

BACA JUGA:Misrteri Gerbang Kuno Majapahit, Peninggalan Ini Bernuansa Mistis

Eksperimen yang gagal. Film-film Frankenstein banyak diperkaya dengan dimensi pathos. 

Atau derita perjuangan manusia, seperti dalam karya-karya Shakespeare.

Namun para sutradara umumnya gagal untuk menciptakan adaptasi kontemporer definitif kisah ini. 

BACA JUGA:Sejarah Wahana Bermain Terbengkalai Taman Wonderia, Kini Menjadi Lokasi Uji Nyali!

Kenneth Branagh menunjukkan ambisi besar untuk kukuh pada cerita aslinya. 

Tapi dengan teatrikalitas yang berlebihan, Mary Shelley's Frankenstein malah menjadi film suram yang nyungsep di pasaran.

Diadaptasi dari novel grafis 'I, Frankenstein' (2014) digambarkan sebagai 'babak baru dari cerita Shelley.’ 

BACA JUGA:Misteri Taman Wonderia, Lokasi Bermain Dan Liburan Keluarga Yang Menjadi Gudangnya Kisah Horor!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: