Frankenstein (1994), Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan (07)
Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan--google.com
PAGARALAMPOS.COM – Setelah satu dekade absennya Frankenstein, muncullah serangkaian horor Hammer yang cukup menyenangkan untuk ditonton.
Horor Hammer merujuk pada nama sebuah perusahaan produksi film yang menjadi terkenal.
Karena memproduksi film horor berwarna yang pertama.
BACA JUGA:Tahan Lama Teruji Awetnya, Ini 4 Merk Aki Terbaik Agar Performa Kendaraan Prima
Yang terutama menonjol karena bergesernya fokus kepada sosok Frankesntein.
Di sana sebagai seorang baron berkecenderungan bunuh diri yang diperankan aktor Inggris.
Lalu muncullah ‘Young Frankenstein’ (1974) karya Mel Brooks.
BACA JUGA:Sindoro, Misteri dan Mitos Dibalik Pesona Keindahan Gunung yang Berselimut 'Pedhut' Kabut
Film karya Mel Brooks ini lebih ke usaha menggali sisi parodi monster ini.
Sebelum akhirnya Kenneth Branagh mengembalikan makhluk itu kembali ke wilayah yang lebih suram 20 tahun kemudian.
Ya, dengan extravaganza habis-habisan, Mary Shelley's Frankenstein (1994).
BACA JUGA:Cantiknya Ratu Tribhuwana Tunggadewi, Wajar Saja Gajahmada Takluk dan Ambisi Mempersatukan Nusantara
Dan butuh dua dekade lagi untuk benar-benar menghormati tradisi karya Shelley ini secara selayaknya.
Itu terealisasi melalui film animasi Tim Burton berjudul 'Frankenweenie' (2012).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: