400 Hektar Lahan di Ogan Ilir Sudah Terbakar
400 Hektar Lahan di Ogan Ilir Sudah Terbakar--Net
"Sebanyak 99 persen kebakaran akibat ulah manusia. Hanya 1 persen karena faktor alam," jelas Edi.
Selain itu, dalam kegiatan patroli, petugas gabungan melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran untuk kepentingan apapun selama musim kemarau ini.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Resmi Kukuhkan Kepala BPKP Provinsi Sumsel yang Baru Sofyan Antonius
“Dan jika ada masyarakat yang terbukti secara sengaja melakukan kegiatan pembakaran lahan maka akan dikenai sanksi berat,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman menjelaskan ada dugaan karhutla yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir akibat ulah masyarakat yang secara sengaja membakar untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan.
“Untuk mengungkap kasus pembakaran lahan secara sengaja itu, kami sedang melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi,” ujarnya.
BACA JUGA:Bukti Kerajaan Kuno Legendaris, Berikut Kisah Misteri Pintu Gerbang Majapahit Di Jawa Tengah!
Selain penyelidikan, sebagai tindakan antisipasi karhutla terjadi akibat ulah manusia, pihaknya terus memberikan peringatan keras kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan membakar apapun di lahan sekitar permukiman dan desanya pada musim kemarau ini karena tindakan itu perbuatan melawan hukum.
Dilain sisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel terus mengoptimalkan enam unit helikopter pengebom air (water bombing) untuk mengatasi karhutla di Sumsel.
BACA JUGA:Tinjau Kampung Narkoba Tebat Baru, Begini Tanggapan Tim Penilai Polda Sumsel
“Helikopter water bombing yang memiliki kemampuan membawa 5.000 liter air bantuan pusat yang ada di daerah ini pengoperasiannya dioptimalkan untuk membantu pemadaman api dan pendinginan pada kawasan hutan dan lahan yang sulit dijangkau tim patroli darat,” kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah.
Ia menjelaskan, kegiatan pemadaman dan pendinginan menggunakan helikopter pengebom air sekarang ini difokuskan di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.
Menurutnya, tiga daerah ini menjadi fokus perhatian karena cukup rentan terjadi karhutla dan dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi kebakaran lahan mencapai ratusan hektar.
BACA JUGA:Membongkar Misteri Kuno Pintu Gerbang Majapahit Di Pati Jawa Tengah, Kisahnya Bikin Ngeri!
Untuk mencegah terjadinya karhutla yang lebih besar, pihaknya terus berupaya meningkatkan patroli darat dan udara guna melakukan pengecekan kawasan hutan dan lahan pertanian atau perkebunan yang dipetakan rawan terbakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: