Begini Sejarah Haji Bawakaraeng, Cukup Muncak ke Gunung Ini Saja

Begini Sejarah Haji Bawakaraeng, Cukup Muncak ke Gunung Ini Saja

Foto : Ritual haji bawakaraeng.-Begini Sejarah Haji Bawakaraeng, Cukup Muncak ke Gunung Ini Saja-google.com

BACA JUGA:Ratusan TahunTerrjebak Tradisi Pernikahan Sedarah, Beginilah Nasib Keturunan Ras Suku Polahi

Ini adalah bentuk pandangan kepercayaan lama dan ritual mistik yang masih terus berlanjut hingga hari ini.

Di sekitar puncak gunung, ada tumpukan batuan besar yang dipercayai sebagai tempat pemakaman kuno oleh penduduk setempat, dan mereka sangat menghormati keberadaannya. 

Ritual-ritual khusus di Gunung Bawakaraeng dilakukan untuk menjaga tradisi leluhur mereka hidup.

Tradisi Haji Bawakaraeng tidak hanya terbatas pada Kabupaten Gowa, tetapi juga melibatkan kelompok masyarakat dari berbagai daerah, termasuk Sulawesi Barat. 

BACA JUGA:Demi Keturunan? Begituan Sama Ibu dan Saudara Kandung Sendiripun Dilakukan Suku Polahi Gorontalo

Mereka datang ke gunung ini dengan harapan meminta keselamatan, rezeki, dan berbagai permintaan khusus kepada Tuhan. Di puncak gunung, mereka melakukan sembahyang dan berkurban, mengikuti tradisi yang telah berlangsung puluhan tahun.

Dengan latar belakang alam yang indah dan tradisi yang unik, Gunung Bawakaraeng menjadi tempat yang penuh makna bagi banyak orang dalam menjalani perjalanan spiritual mereka.

Arti Nama Gunung BawakaraengNama "Bawakaraeng" sendiri memiliki makna yang dalam. Secara harfiah, nama ini berarti "Mulut Tuhan" atau "Mulut Raja." 

Kata "Raja" di sini merujuk pada penguasa manusia, sesuai dengan kepercayaan orang Makassar kuno yang berbentuk dinamisme, yakni keberadaan Batara sebagai penentu alur kehidupan manusia. 

BACA JUGA:Bener-bener Gak Wajar! Inilah Tradisi Suku Polahi, Kok Bisa Menikahi Ibu Sendiri

Kata "bawa" mengacu pada "mulut" atau "tempat di mana kata akan keluar," sedangkan "Karaeng" diartikan sebagai Tuhan, Dewa, Raja, Yang Mulia, atau Yang Agung. 

Sehingga, Bawakaraeng diartikan sebagai salah satu sumber kehidupan yang diberikan oleh sang Batara kepada manusia.

Nama ini mungkin dipilih karena tanah di sekitar Gunung Bawakaraeng sangat subur, cocok untuk bercocok tanam sepanjang tahun, baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.

Profil Gunung Bawakaraeng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: