Sebuah Karya untuk Kemanusiaan yang Memiliki Kekuatan Reflektif dan Introspektif (06)

Sebuah Karya untuk Kemanusiaan yang Memiliki Kekuatan Reflektif dan Introspektif (06)

Sebuah Karya untuk Kemanusiaan yang Memiliki Kekuatan Reflektif dan Introspektif--google.com

Ketiga pengatribusian karakteristik manusia terhadap objek yang bukan manusia dari perspektif pendekatan antropolog kognitif dan religi ini tidak harus terpisah.

Bisa juga saling menjelaskan dan melengkapi pendekatan lain. 

BACA JUGA:Gajah Mada, Mitra Setia Ratu Tribhuwana dalam Memerintah

Kurosawa di sini mengatribusikan kehidupan duniawinya dengan menggunakan penggambaran ruh-ruh dan spirit. 

Namun, pada akhirnya ruh dan spirit tersebut juga merupakan atribusi kognisi manusia dalam penyelesaian realita yang kompleks. 

Seperti di film [‘Yume’ [Dreams]] ini Yuki-Onna terinspirasi dari kakaknya kurosawa yang sudah meninggal. 

BACA JUGA:Pernikahan Suku yang Aneh, Malam Pertama Kok Harus Begini Dulu....

Secara tidak langsung, Kurosawa sedang mengatribusikan ‘kematian’ menggunakan nilai-nilai anthropomorphic ke dalam gambaran ruh, dewa, dan simbol simbol keagungan yang ada pada film tersebut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: