Penelitian Logam Mulia di Gunung Padang Masih Berlanjut, Benarkah Kekayaan Alam Itu Ditimbun?

Penelitian Logam Mulia di Gunung Padang Masih Berlanjut, Benarkah Kekayaan Alam Itu Ditimbun?

Penelitian Logam Mulia di Gunung Padang Masih Berlanjut, Benarkah Kekayaan Alam Itu Ditimbun?--net

BACA JUGA:Tempat 'Sekolah' Para Peneliti, Temuan 3 Ton Emas di Gunung Padang Bikin Geger

Pernyataan ini mendapat dukungan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menyatakan bahwa Gunung Padang muncul ribuan tahun sebelum Masehi dan memiliki nilai sejarah yang lebih besar daripada Candi Borobudur.

Beberapa temuan lainnya di situs Gunung Padang juga telah menimbulkan kebakaran. Misalnya, ditemukan dua pintu tersembunyi yang menguatkan dugaan bahwa situs ini memiliki usia ribuan tahun.

Selain itu, terdapat desas-desus mengenai adanya logam mulia seberat tiga ton, lapisan pasir ayak peredam gempa, tulisan kuno, semen purba, dan bahkan reaktor pembangkit tenaga hidro-elektrik yang berusia 13.000 hingga 23.000 tahun sebelum Masehi.

Tim peneliti yakin bahwa di masa lalu ada sebuah bangunan yang sengaja ditimbun dengan cara mendirikan bangunan lain di atasnya, yang kemudian menjadi bangunan berundak Gunung Padang.

BACA JUGA:Kapal Jung Majapahit, Raja Lautan Abad ke-14, Dikomandoi Mahapati Gajah Mada?

Jika dugaan ini terbukti benar, maka itu akan mengubah pemahaman kita tentang sejarah dunia dan peradaban.

Pada tahun 2014, Tim Nasional Penelitian Gunung Padang yang didukung oleh Tentara Nasional Indonesia melakukan penelitian lapangan di situs ini.

Mereka menemukan pecahan tembikar, logam seperti koin dan pisau, serta batu yang memiliki bentuk mirip kujang. DR Ali Akbar berpendapat bahwa batu tersebut merupakan artefak buatan manusia zaman lampau.

Permukaan batu dipangkas dan digosok hingga halus, sesuai dengan teknik pembuatan yang dikenal oleh masyarakat prasejarah.

BACA JUGA:Indonesia, Pernikahan Suku Ini Sangat Unik, Masa Iya Malam-Nya Harus Begini...

Tim ini percaya bahwa batu tersebut adalah artefak yang ditinggalkan oleh leluhur pendiri Gunung Padang.

Namun, Lutfi Yondri, seorang ahli arkeologi dari Balai Arkeologi Bandung, memiliki pandangan yang berbeda.

Menurutnya, batu yang ditemukan oleh Tim Nasional tersebut bukanlah artefak.

Pendapatnya didasarkan pada perbandingan dengan hasil penelitian ahli di berbagai belahan dunia.

BACA JUGA:Bikin Bingung Tapi Enak! Tradisi Suku Polahi Aneh Tapi Nyata, Masa Iya Berhubungan Dengan Saudara Sendiri?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: