Warga Desa Gedung Agung Lahat, Tuntut Kompensasi Debu ke PT LDP

Warga Desa Gedung Agung Lahat, Tuntut Kompensasi Debu ke PT LDP

Warga Desa Gedung Agung Lahat, Tuntut Kompensasi Debu ke PT LDP - Foto Ist/Warga Desa Gedung Agung, Kecamatan Merapi Timur Lahat, lakukan aksi ke PT LDP.--

LAHAT, PAGARALAMPOS.COM - Imbas debu yang kian banyak bertaburan hingga terlihat tebal menempel di dinding rumah warga, kian buat warga Desa Gedung Agung, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten LAHAT.

Alhasil, puluhan warga, Selasa (29/8/2023) lalu, nekat lakukan aksi ke PT Long Daliq Primacoal (LDP), yang beroperasi disekitar wilayah desa tersebut.

Aksi warga ini, rupanya dikarenakan, warga ingin menuntut PT LDP untuk berikan kompensasi imbas debu yang dihasilkan dari aktifitas perusahaan.

Mengingat, debu batubara yang beterbangan di musim kemarau ini, sudah sampai masuk ke rumah warga. 

BACA JUGA:Limbah PLTU Batu Bara Disulap jadi Paving Block untuk Pedestrian

"Ya betul, soal adanya aksi itu. Warga hanya menuntut kompensasi akibat debu yang dihasilkan oleh perusahaan. Imbas debu ini rumah warga jadi kotor, kesehatan juga terganggu," ujar Joni, warga setempat, Rabu (30/8/2023).

Asanawi, tokoh masyarakat Desa Gedung Agung Lingkungan I menuturkan, aksi warga yang sudah tidak terbendung itu, tentu bukan tanpa alasan.

Menurutnya, sudah seharusnya pihak perusahaan juga turut andil untuk membantu warga di sekitar wilayah kerjanya. 

"Keinginan warga ini hanya menuntut adanya kompensasi debu yang diberikan pihak perusahaan kepada warga," tutur Asanawi.

BACA JUGA:Hebat! Kabupaten Lahat Bakal Punya Gudang Rokok Sendiri, Bukti Nyata Inovasi Petani Tembakau

Hasil penelusuran media ini, kompensasi debu yang dituntut warga ke perusahaan sebesar Rp 120 juta, yang dibagikan ke 176 Kepala Keluarga.

Yang nantinya disalurkan langsung kepada warga, tanpa melalui forum ataupun pemerintah desa. Tuntutan ini baru pertama kali di lakukan warga kepada PT LDP.

"Sudah bertemu dengan perwakilan perusahaan. Kita masih menunggu jawaban pihak perusahaan, Jumat (1/9/2023) mendatang," sampainya. 

Informasi yang didapat media ini, pihak perusahaan saat ini tengah berunding, berupaya memenuhi apa yang jadi permintaan warga.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: