12 Years A Slave (2013), Film Tentang Perbudakan dan Rasialisme ‘Paling Jujur’ (07)

12 Years A Slave (2013), Film Tentang Perbudakan dan Rasialisme ‘Paling Jujur’ (07)

Film Tentang Perbudakan dan Rasialisme ‘Paling Jujur’--google.com

Isu perbudakan sebenarnya bukan isu yang baru dan terbatas pada perbudakan kulit putih terhadap orang kulit hitam di Amerika. 

Namun perbudakan juga adalah hal biasa yang ada di berbagai belahan dunia, termasuk pada masa nabi. 

BACA JUGA:Penemuan Batu Granit Raksasa di Megalitikum Mirip Gunung Padang, Kekuatan Manusia atau Alam?

Isu ini kemudian yang diembuskan terhadap kontradiksi yang ada pada karakter Edwin Epps (Michael Fassbender) yang menggunakan ajaran agama untuk menjustifikasi kepemilikannya atas budak. 

Dan melihat kekejaman yang dilakukan oleh para majikan maupun mandor kulit putih terhadap para budaknya, juga seperti membuat kita bertanya-tanya tentang sifat natural manusia mengenai kekuasaan. 

BACA JUGA:Pemerintahan Kontroversial Ratu Ranavalona I, Kejam atau Pejuang Kedaulatan?

Apakah kekuasaan secara psikologis memang memicu manusia untuk bertindak sesuka hatinya? 

Melihat para kulit putih ini memaki-maki budak entah kenapa juga membuat kami teringat suatu masa yang disebut pengkaderan.

Ya, suatu masa ketika senior merasa ‘berkuasa’ terhadap para juniornya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: