12 Years A Slave (2013), Film Tentang Perbudakan dan Rasialisme ‘Paling Jujur’ (04)

12 Years A Slave (2013), Film Tentang Perbudakan dan Rasialisme ‘Paling Jujur’ (04)

Film Tentang Perbudakan dan Rasialisme ‘Paling Jujur’--google.com

Serta juga misteri seputar kematian dan pemakaman Northup. 

BACA JUGA:Hebat! Kabupaten Lahat Bakal Punya Gudang Rokok Sendiri, Bukti Nyata Inovasi Petani Tembakau

Produksi dan Pengembangan: Setelah bertemu dengan penulis naskah John Ridley pada tahun 2008, sutradara Steve McQueen mulai menjalin kontak dengan Ridley sehubungan dengan minatnya untuk membuat sebuah film mengenai ‘era perbudakan di Amerika’.

Hal ini tidak langsung terwujud, dan keduanya masih belum berhasil mengembangkan ide.

BACA JUGA:Wow!Sosok Ini yang Menemukan Istana Dalam Hutan Jati Lamongan yang Merupakan Kerajaan Kahuripan Raja Airlangga

Sampai ketika istri McQueen menemukan memoar Solomon Northup tahun 1853 yang berjudul Twelve Years a Slave. 

McQueen mengungkapkan mengenai memoar Northup: "Saya membaca buku ini dan sungguh terkejut. 

Pada saat yang bersamaan saya merasa sangat marah pada diri sendiri karena tidak mengetahui buku ini. 

BACA JUGA:Tutup Festival Rempah Sumsel 2023, Mawardi Yahya Yakin Rempah-Rempah Sumsel Semakin Dikenal Luas

Saya tinggal di Amsterdam, tempat Anne Frank menjadi pahlawan nasional. 

Dan bagi saya, buku ini seperti diari Anne Frank, tetapi ditulis 97 tahun lebih awal –sumber perbudakan dari tangan pertama. 

Pada dasarnya membangkitkan gairah saya untuk menjadikan buku ini sebagai film,” ungkapnya .

BACA JUGA:Penemuan Batu Granit Raksasa di Megalitikum Mirip Gunung Padang, Kekuatan Manusia atau Alam?

Setelah melalui tahap pengembangan selama beberapa bulan, proyek film akhirnya diumumkan pada Agustus 2011. 

McQueen bertindak sebagai sutradara dan Chiwetel Ejiofor dipilih sebagai pemeran Solomon Northup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: