Mengupas Kekejaman Perang, Sebuah Biografi Adaptasi dari Buku Autobiografi Seorang Pemain Piano (07)

Mengupas Kekejaman Perang, Sebuah Biografi Adaptasi dari Buku Autobiografi Seorang Pemain Piano (07)

Mengupas Kekejaman Perang, Sebuah Biografi Adaptasi dari Buku Autobiografi Seorang Pemain Piano--google.com

BACA JUGA:Belum Terungkap, Para Ahli Dunia Penasaran Teliti Logam Mulia di Gunung Padang, Ini Ceritanya!

Sang sutradara menggunakan suara dan visualisasi untuk menguatkan plot seperti ketika ada adegan Szpilman menjatuhkan kaleng makanan. 

Kamera lalu menyoroti adegan dengan mid shot lalu berhenti. 

Kemudian kamera bergerak dari bawah ke atas untuk menyorot seseorang berseragam Nazi.

BACA JUGA:Belum Terungkap, Para Ahli Dunia Penasaran Teliti Logam Mulia di Gunung Padang, Ini Ceritanya!

Tapi dengan tersamar nggak langsung mengungkap siapa sosok itu. 

Pencahayaan yang muram mendukung kebingungan dan ketakutan yang dirasakan Szpilman.

Polanski cermat dalam mengeksplorasi kekuatan bunyi dan suara. 

BACA JUGA:DURHAKA! Anak Kawini Ibu Kandung, Tradisi Suku Polahi Gorontalo Memang Beda

Suara teriakan, bunyi derap langkah, ‘kesunyian’ benar-benar berguna untuk menguatkan nuansa muram dalam cerita.

Ada sebuah adegan ketika sekelompok anak keturunan Yahudi mencuri makanan dan mencoba melarikan diri. 

Suara teriakan mereka terdengar ketika kamera menyoroti Szpilman yang tengah berjalan di dekat tempat kejadian.

BACA JUGA:Kenali Suku Terasing Polahi Gorontalo yang Memiliki Tradisi Lakukan Perkawinan Sedarah

The Pianist melanjutkan tren film-film yang diangkat dengan latar perang dunia kedua.

Hebatnya, film ini nggak jatuh ke kategori heroism. Film ini lebih terasa seperti kesaksian orang yang berhasil selamat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: