Kampung Janda dan Keunikan Budaya Nikah di Bogor yang Mengejutkan
Kampung Janda dan Keunikan Budaya Nikah di Bogor yang Mengejutkan--
Fenomena ini menciptakan citra wilayah ini sebagai tempat di mana praktik nikah di bawah tangan sangat lazim terjadi.
BACA JUGA:Misteri Suku Terasing Polahi, Cerita Tradisi Perkawinan Sedarah di Pedalaman Gorontalo!
3. Jasa Nikah Siri, Mudah dan Sesuai Kaidah Agama
Dalam kaitannya dengan praktik nikah di bawah tangan, berbagai jasa nikah instan juga hadir di berbagai wilayah di sekitar Bogor.
Penyedia jasa, seperti Ika di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menawarkan layanan pernikahan yang sesuai kaidah agama dengan proses yang mudah.
Ia menegaskan bahwa kepastian, keberadaan wali, dan saksi merupakan syarat sah nikah sesuai syariat agama.
Dengan tarif yang terjangkau, jasa-jasa semacam ini menawarkan alternatif bagi mereka yang ingin menikah secara cepat dan mudah.
BACA JUGA:Selain Kampung Janda, Ternyata juga Ada Kampung Nikah Siri di Bogor
4. Kampung Wangun 3, Nikah di Usia Dini
Di samping Kampung Siri, Kampung Wangun 3 di Desa Karangtengah, Kecamatan Babakanmadang, juga memiliki ciri khasnya sendiri.
Di wilayah ini, fenomena menikah di usia dini sangat umum terjadi. Banyak wanita yang baru berusia 15 tahun telah menikah, bahkan ada yang telah menjadi janda.
Tradisi ini mengakar dalam budaya masyarakat setempat, di mana wanita-wanita tersebut dinikahkan sejak lulus SD atau SMP.
BACA JUGA:Penemuan Bersejarah Baru! Istana Dalam Hutan Jawa Timur Ini Diduga Milik Raja Airlangga
Alasan di Balik Tradisi Nikah Siri dan Nikah di Usia Dini
Tradisi nikah di bawah tangan dan pernikahan di usia dini tampaknya terkait erat dengan nilai-nilai agama dan norma sosial yang dianut oleh masyarakat setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: