Para Arkeolog Temukan 3 Ton Logam Mulia di Gunung Padang, Lantas Peninggalan Siapakah?
Para Arkeolog Temukan 3 Ton LOgam Mulia di Gunung Padang, Lantas Peninggalan Siapakah? -Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Hingga Saat ini, beberapa penemuan di pegunungan gurun pasir ini belum terungkap kebenarannya.
Namun, semua temuan tersebut masih dipelajari atau dikaji oleh para ahli untuk mengungkap kebenarannya.
Namun, yang terkenal saat ini adalah fakta bahwa para peneliti telah menemukan tidak kurang dari 3 ton logam mulia dan pasir seismik.
Dengan ditemukannya kedua benda tersebut, publik pun bertanya-tanya, apa saja warisan dari logam mulia dan bahan penyerap gempa tersebut? Ingin tahu lebih lanjut, langsung saja simak artikel di bawah ini.
Banyak penemuan di Gunung Padang, seperti adanya gerbang tersembunyi dan logam mulia, sangat mengejutkan, dan usia situs tersebut diperkirakan ribuan tahun.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa situs tersebut mungkin dibangun oleh nenek moyang orang-orang ini 11.000 tahun yang lalu, yang dapat mengubah pemahaman kita tentang sejarah dunia.
Perdebatan para ahli tentang apakah Batu Gunung Padang merupakan artefak atau produk alam masih berlanjut hingga saat ini.
Uji pemindaian di laboratorium diharapkan memberikan pemahaman lebih mendalam, tentang sejarah situs dan artefak Gunung Padang. Situs megalitikum yang menarik perhatian penelitian arkeologi dan geologi.
Gunung Padang, sebuah situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian dalam penelitian arkeologi dan geologi.
Situs ini menawarkan artefak dan struktur yang menarik, termasuk sebuah benda yang disebut sebagai Kujang Gunung Padang. Namun, temuan ini telah memicu meluasnya kalangan ahli.
Kujang Gunung Padang adalah sebuah benda yang memiliki bentuk mirip senjata, dengan bagian pegangan seperti pinggang dan bagian bilah yang bifasial, artinya kedua sisinya memiliki ketajaman yang sama.
Benda ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM. Artefak ini menarik perhatian peneliti, terutama karena kemiripannya dengan senjata suku Sunda tradisional, kujang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: