Satu Pulau Tapi Sunda dan Jawa Beda Bahasa? Begini Sejarahnya
Satu Pulau Tapi Sunda dan Jawa Beda Bahasa? Begini Sejarahnya-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Indonesia adalah negara dengan beragam budaya, bahasa, dan tradisi.
Pulau Jawa, yang merupakan Pulau terpadat di Indonesia, adalah rumah bagi banyak kelompok etnis yang berbeda, dengan suku Jawa dan Sunda menjadi dua suku terbesar.
Meski tinggal di pulau yang sama, kedua kelompok ini berbicara dengan bahasa yang berbeda, yakni bahasa Jawa dan bahasa Sunda.
Artikel ini akan mengeksplorasi faktor sejarah dan budaya yang menyebabkan perkembangan bahasa yang berbeda antara bahasa Jawa dan bahasa Sunda.
Sebelum kedatangan bangsa Jawa dan Sunda, pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan pernah membentuk sebuah benua yang disebut Sundaland. Bagian timur Sundaland disebut Little Sunda, terdiri dari beberapa pulau yang saling berdekatan.
BACA JUGA:Terus Melaju untuk Pagar Alam Maju Sambut HUT RI! Pemkot Gelar Rangkaian Lomba
Seiring berjalannya waktu dan pergerakan lempeng bumi, wilayah ini terpisah menjadi pulau-pulau yang kita kenal sekarang, seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Setelah peristiwa geologis besar, termasuk tabrakan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, banjir besar, dan gempa bumi, wilayah Sundalandia mengalami transformasi, banyak daerah yang menjadi laut karena es di seluruh dunia mencair.
Para penyintas bencana alam ini, yang dapat disamakan dengan pengikut Nabi Nuh, mulai berpencar dan mencari tempat yang cocok untuk memulai kehidupan baru.
BACA JUGA:Cerita Angker di Gunung Gede Pangrango, Pendaki Terjebak, Tempat Sakral Pangeran, NGERI
Beberapa bermigrasi ke pulau-pulau di Nusantara (wilayah Indonesia saat ini), tertarik oleh tanah subur dan sumber daya laut yang melimpah.
Proses migrasi ini memakan waktu lama, selama itu komunitas beradaptasi dengan lingkungan baru mereka, sehingga terjadi variasi warna kulit dan ciri fisik.
Seiring dengan pemukiman mereka di berbagai pulau, termasuk Jawa, mereka mulai berinteraksi dan membentuk komunitas.
Bahasa mereka, yang dikenal sebagai bahasa Austronesia, menjadi dasar kemiripan bahasa tidak hanya antara kelompok-kelompok di Indonesia, tetapi juga di wilayah-wilayah seperti Champa (Vietnam) dan Kamboja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: