Misteri di gunung Kerinci, Menguak Kisah Uhang Pandak dan Misteri Kaki Terbalik

Misteri di gunung Kerinci, Menguak Kisah Uhang Pandak dan Misteri Kaki Terbalik-foto : net-
Hal ini membuatnya tertarik untuk melakukan penelitian di Taman Nasional Kerinci Seblat, termasuk daerah Kerinci, pada periode 1994-1998.
BACA JUGA:Waw! 5 MIsteri dan Mitos Gunung Bromo Ini Yang Bisa Bikin Bulu Kuduk Berdiri! Ini Dia Misterinya
Menurut cerita yang beredar, beberapa orang di masa lalu pernah bertemu dengan uhang pandak, namun makhluk tersebut dengan cepat menghilang dan sulit ditangkap.
Seperti memiliki kekuatan gaib yang membuatnya sulit dikendalikan. Menurut penelitian Debbie, uhang pandak mirip dengan orangutan tetapi lebih banyak berada di darat dan tidak hidup di pohon.
Beberapa orang yang pernah melihat uhang pandak menggambarkan mereka sebagai makhluk berbadan berbulu dengan tinggi sekitar 85-130 cm, berjalan tegap, dan membawa perlengkapan berburu seperti tombak.
Penelitian mengenai keberadaan uhang pandak sudah dilakukan sejak lama. Catatan penjelajah Marco Polo pada tahun 1292 mencatat jejak-jejak yang menunjukkan keberadaan makhluk ini saat menjelajahi Asia.
BACA JUGA:Wajib Diketahui, Ternyata Ini Sejarah yang Belum Terungkap di Gunung Padang
Pada tahun 1923, seorang ahli zoologi bernama Van Heerwarden juga mencatat keberadaan makhluk dengan bulu di tubuhnya dan wajah yang tampak lebih tua dengan ukuran tubuh yang kecil.
Menurutnya, makhluk-makhluk ini bukan siamang atau jenis primata lainnya. Namun, saat penelitian lebih lanjut dilakukan, hasilnya tidak menemukan bukti yang memadai.
Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa uhang pandak mungkin merupakan sisa-sisa Homo floresiensis yang masih bertahan hidup.
Homo floresiensis adalah spesies manusia kerdil yang ditemukan di Flores beberapa tahun lalu dan memiliki ciri-ciri yang mirip dengan uhang pandak.
BACA JUGA:Megalit Gunung Padang Berusia 13 Ribu Tahun, Didalmnya ada 3 Ton Logam Mulia dan Tehnologi Ini!
Debbie, dalam proyeknya tentang orang pendek, tidak berhasil mendapatkan bukti pasti meskipun telah mengumpulkan data keberadaan uhang pandak dan memasang kamera jebakan di hutan.
Uhang pandak terbukti sangat bermanfaat, baik dengan kemampuan manusia, teknologi, maupun penelitian ilmiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: