Megalit Gunung Padang Berusia 13 Ribu Tahun, Didalmnya ada 3 Ton Logam Mulia dan Tehnologi Ini!

Megalit Gunung Padang Berusia 13 Ribu Tahun, Didalmnya ada 3 Ton Logam Mulia dan Tehnologi Ini!

Gunung Padang Memiliki Penemuan Kuno Berusia 23.000 Tahun! Dari Logam Mulia Sampai Reaktor HidroElektrik -Kolase-Berbagai Sumber

PAGARALAMPOS.COM - Megalit adalah sebuah istilah yang digunakan dalam bidang arkeologi untuk merujuk pada struktur atau monumen besar yang dibuat dari batu besar atau batu-batu raksasa yang diletakkan secara berdampingan atau disusun secara vertikal.

Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana "mega" berarti besar dan "lithos" berarti batu.

Monumen megalitik dapat ditemukan di berbagai wilayah di seluruh dunia dan mencakup berbagai jenis struktur seperti dolmen (batu tegak yang menopang batu horizontal), menhir (batu tegak yang berdiri sendiri), punden berundak, dan piramida.

Contoh terkenal dari monumen megalitik termasuk Stonehenge di Inggris dan piramida-piramida di Mesir.

BACA JUGA:Menggali Keberadaan Peradaban Kuno SItus Gunung Padang, di Tengah Misteri yang Menyelimut Asal Usulnya!

Wisata sekaligus situs Gunung Padang, sebuah situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian dalam penelitian arkeologi dan geologi.

Lokasi ini menawarkan artefak dan struktur yang menarik, termasuk sebuah benda yang disebut sebagai Kujang Gunung Padang. Namun, temuan ini telah memicu meluasnya kalangan ahli.

Adapun Kujang Gunung Padang adalah sebuah benda yang memiliki bentuk mirip senjata, dengan bagian pegangan seperti pinggang dan bagian bilah yang bifasial, artinya kedua sisinya memiliki ketajaman yang sama.


--

Diketaui Benda ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM.

Artefak satu ini menarik perhatian peneliti, terutama karena kemiripannya dengan senjata suku Sunda tradisional, kujang.

BACA JUGA:Teras Gunung Padang, Dikelilingi Tembok Batu Mencapai 10 meter, Ayo Apa yang Dilindungi-Nya?

Erick Rizky, seorang peneliti di Gunung Padang, dan DR Ali Akbar, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, awalnya menyebut benda ini sebagai Kujang Gunung Padang.

Namun, pendapat ini tidak diterima secara universal oleh ahli arkeologi dan geologi di luar tim tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: