Film Keren! The Message (1976): Sinema Sebagai Media Dakwah dan Sebuah Pengenalan Sejarah Awal Islam (05)

Film Keren! The Message (1976): Sinema Sebagai Media Dakwah dan Sebuah Pengenalan Sejarah Awal Islam (05)

Tak hanya itu, bahkan kehadiran film ini dikaitkan dengan peristiwa kekerasan yang terjadi di Washington DC.

Dia pun memulai langkahnya dengan berhati-hati. Tampak pada plot awal dia membubuhkan penjelasan bahwa para ulama dan sejarawan Universitas Al-Azhar, Kairo, dan Kongres Islam Syiah di Lebanon telah menyetujui akurasi dan ketepatan film. 

BACA JUGA:Tradisi dan Budaya Indonesia, Mengungkap Misteri Kesenian Wayang Golek

Akkad juga tidak abai untuk mengimbuhi ungkapan dedikasi dan penghormatan terhadap hadis Nabi;

bahwa penggambaran Nabi merupakan sebentuk penentangan atas pesan spiritualnya.

Sehingga sosok Nabi Muhammad SAW tidak akan muncul dalam rupa visual. 

BACA JUGA:Kekayaan Budaya Suku Tolaki, Menjaga Tradisi dan Harmoni dengan Alam di Sulawesi Tenggara

Unggahan kalimat pembuka semacam ini sebagai permakluman agar para penonton dapat memahami sedari awal di mana posisi Nabi dalam setting film ini. Kontroversi memuncak ketika film telah beredar.

Para ulama Kairo yang awalnya menyetujui naskah pengambilan gambar menarik dukungan mereka dan menyebut film yang telah selesai, yang dirilis pada tahun 1976, sebagai penghinaan terhadap Islam. 

BACA JUGA:Miliki Konstruksi Batuan Alamiah, Begini Penampakan Situs Cagarbudaya Gunung Padang!

Reaksi ini pun meluas dengan larangan pemutaran film tersebut di beberapa negara.

“Moustapha berusaha untuk menyampaikan pesan cinta dan perdamaian.

Namun dia menghadapi pertentangan dan kontroversi seperti itu,” ungkap putra sutradara itu. 

BACA JUGA:Akulturasi kebudayaan China di Palembang, Apakah Ini Awal Keturunan China Banyak di Sumsel?

Inilah yang menjadi tantangan besar Moustapha Akkad, bagaimana menghadirkan Nabi tanpa memvisualkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: