Telah ada Sejak 544 Tahun Silam, Masjid Perdipe Dahulunya Jadi Tempat Berkumpulnya Para Sunan, Simak Kisahnya!

Telah ada Sejak 544 Tahun Silam, Masjid Perdipe Dahulunya Jadi Tempat Berkumpulnya Para Sunan, Simak Kisahnya!

Telah ada Sejak 544 Tahun Silam, Masjid Perdipe Dahulunya Jadi Tempat Berkumpulnya Para Sunan, Simak Kisahnya!-Kolase-Berbagai Sumber

Seiring dengan jejak megalitikum, Kota Pagar Alam juga memiliki sejarah penyebaran ajaran Islam yang kaya.

Salah satu bukti yang paling signifikan adalah Masjid Perdipe, yang dibangun oleh Puyang Awak pada tahun 1479 Masehi.

Masjid ini dianggap sebagai masjid tertua di wilayah Jagat Besemah, Libagh Semende Panjang, dan Sumatera Bagian Selatan.

BACA JUGA:Sejarah 3 Pendekar Sakti di Nusantara Hilang Tanpa Jejak, Yuk Simak Ini Namanya

Dalam catatan sejarah, terdapat bukti bahwa pada tahun 1072 Hijriyah (1650 Masehi), ada seorang tokoh 'Ulama bernama Syech Nurqodim al-Baharudin, yang dikenal sebagai Puyang Awak, yang mendakwahkan Islam di dataran Gunung Dempo, Sumatera Selatan.

Masjid Perdipe menjadi salah satu tempat berkumpulnya para ulama pada zaman penyebaran Islam oleh para sunan.

Puyang Awak adalah sosok ulama yang dihormati karena hafal Al Qur'an dan memahami maksud dan tujuan dari isi kitab suci tersebut.

Jejak peradaban Islam yang ditinggalkan oleh Puyang Awak ini masih terasa hingga saat ini dan dihargai oleh masyarakat setempat.

BACA JUGA:Legenda Kemunculan Kerajaan Medhang Kamulan, Dibangun Pendekar Sakti Tanah Jawa yang Ternyata Keturunan India?

Sayangnya, masjid ini mengalami beberapa kali peristiwa dramatis dalam sejarahnya, seperti Pembakaran oleh tentara Belanda pada tahun 1850 dan zaman penjajahan Jepang.

Meskipun bangunan masjid sudah banyak diperlihatkan, jejak batu dalam masjid yang mengarah ke kiblat tidak bisa dipindahkan karena merupakan tempat sembahyang atau sholatnya Puyang Awak yang memiliki nilai sejarah yang sangat berharga.

Kota Pagar Alam memiliki sejarah yang kaya dengan jejak megalitikum dan peninggalan Islam yang mengesankan.

Situs-situs megalitikum menjadi bagian dari cagar budaya yang terjaga dengan baik, sementara Masjid Perdipe menjadi simbol penyebaran agama Islam yang telah berlangsung ratusan tahun lalu.

Semua warisan ini menjadi bagian penting dari identitas dan sejarah Kota Pagar Alam yang masih dikenang dan dihargai oleh masyarakatnya hingga saat ini.

Semoga kekayaan sejarah ini tetap terjaga dan terus dihargai oleh generasi mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: