Misteri Gunung Dempo Terungkap, Kisah Manusia Harimau dan Kekuatan Spiritual Dibalik Legenda Kayu Panjang Umur

Misteri Gunung Dempo Terungkap, Kisah Manusia Harimau dan Kekuatan Spiritual Dibalik Legenda Kayu Panjang Umur

PAGARALAMPOS.COM - Para pendaki dan pengunjung Gunung Dempo seringkali memperoleh pengalaman dan cerita menarik tentang interaksi dengan Manusia Harimau atau mengamati tarian Ulu yang digelar untuk menghormati dan berkomunikasi dengan pelindung gunung tersebut. 

Mitos dan kepercayaan ini memberikan dimensi spiritual dan keajaiban tersendiri bagi mereka yang menjelajahi gunung yang megah ini.

Menurut kepercayaan yang berkembang, manusia macan tidak mengganggu orang kecuali mereka mengganggunya terlebih dahulu.

Sifat manusia macan ini terkadang bisa berwujud manusia, namun terkadang berwujud harimau. Keberadaan harimau jantan ini juga dikaitkan dengan tarian Ulu atau Silat Harimau yang diyakini memiliki unsur magis. 

BACA JUGA:Terkenal Dengan Objek Wisata! Ternyata Ini 3 Sejarah dan Misteri Gunung Kawi

Tarian ini memainkan peran penting dalam kehidupan di sekitar Gunung Dempo dan hanya sedikit orang yang terpilih untuk menerima ilmu dari guru besar yang berada di Dompu. 

Meskipun sampai saat ini masih menjadi misteri, masih belum terungkap apakah guru besar tersebut merupakan manusia biasa atau makhluk gaib.

Selain cerita Manusia Harimau, legenda lain yang terkait dengan Gunung Dempo adalah legenda Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat. 

Si Pahit Lidah, nenek moyang dari Suku Basemah di wilayah Sumatera Selatan bagian Barat dan Bengkulu, terlibat dalam pertarungan sengit dengan Si Mata Empat, nenek moyang dari Suku Komering dan Lampung. 

BACA JUGA:Bukan di Palembang, Gereja Tertua di Sumatera Selatan Ini Terletak di Perbatasan, Ini Lokasinya!

Pertarungan ini berakhir dengan kematian keduanya. Sebelum meninggal, Si Pahit Lidah mengutuk keturunan Si Mata Empat yang menginjakkan kakinya di Gunung Dempo, dengan ancaman kesialan. 

Hingga saat ini, para juru kunci di Gunung Dempo melarang keturunan Suku Komering dan Lampung untuk mendaki gunung tersebut, kecuali didampingi oleh juru kunci atau penduduk Pagaralam.

Terdapat juga mitos yang berkembang di sekitar Gunung Dempo, yaitu keajaiban kumandang adzan yang dapat membuka kabut tebal yang menghalangi perjalanan.

Pendaki sering mengalami kabut tebal di tengah perjalanan, dan dalam keadaan tersebut, mengumandangkan adzan diyakini sebagai solusinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: