Perang Besar dan Dahsyat Sam Kok atau Tiga Negara di Daratan Tiongkok pada Sekitar 208 Masehi (02)
Perang Besar dan Dahsyat Sam Kok atau Tiga Negara di Daratan Tiongkok pada Sekitar 208 Masehi--google.com
Namun, Sun Quan yang mewarisi wilayah dari kakaknya, merasa perlu membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang kuat dan bukan pengecut. Akhirnya, sebuah aliansi dibentuk.
Mendengar pembentukan aliansi itu, Cao Cao yang semula hanya mengincar Liu Bei merasa senang.
Karena dengan demikian ia menemukan alasan untuk sekaligus menyerang Sun Quan dan Zhou Yu, suami Xiaoqiao.
BACA JUGA:Menyakitkan Secara Psikologis, Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri! (02)
Ia pun memimpin pasukannya berkemah di kawasan Red Cliff dan hanya dibatasi oleh sebuah sungai dengan pasukan gabungan Liu Bei dan Sun Quan.
Tampaknya, keberuntungan ada pada pasukan aliansi. Para prajurit Cao Cao terkena wabah typhoid.
Para jenderal aliansi mendesak Zhou Yu untuk menyerang Cao Cao di saat pasukannya sedang lemah.
BACA JUGA:Wisata Budaya di Gunung Padang, Menelusuri Jejak Peradaban Kuno di Cianjur, Mau Ikut!
Namun Zhou Yu menolak karena ia adalah pemimpin yang bermartabat dan menjunjung tinggi harga diri.
Menurutnya, tidak elok jika menyerang Cao Cao di saat prajuritnya sengsara.
Tetapi Cao Cao justru memanfaatkan situasi itu dengan mengirimkan jasad para prajuritnya yang tewas ke kawasan pasukan aliansi.
BACA JUGA:Menengok Kekayaan Budaya dan Arkeologi yang Mendalam, Situs Gunung Padang, Sambil Berwisata, Mau!
Alhasil, wabah itu juga menyerang para prajurit aliansi.
Penyebaran wabah membuat Liu Bei khawatir dan memutuskan untuk mundur dari pertempuran.
Cao Cao memiliki pasukan kapal tempur yang lengkap dan ratusan ribu prajurit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: