Menyakitkan Secara Psikologis, Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri! (02)

Menyakitkan Secara Psikologis, Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri! (02)

Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri--google.com

PAGARALAMPOS.COM – Bagi saya, film ini cukup menyakitkan secara psikologis. 

Kebayang gak sih mesti bertahan hidup di tengah gurun salju yang dingin luar biasa di malam hari. 

Dengan hanya berlindung di reruntuhan badan kapal, tidur bertumpukan seperti ikan asin bercampur dengan manusia-manusia sekarat. 

BACA JUGA:Menyakitkan Secara Psikologis, Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri! (01)

Dan jangan lupa, mayat-mayat bergelimpangan di luar kapal, juga tidak ada makanan dan minuman. 

Bahkan mereka harus mencairkan salju di siang hari untuk minum. 

Dan yang paling disturbing menurut saya adalah ketika mereka memutuskan untuk memakai bangkai teman-teman mereka, karena tidak ada lagi yang bisa dimakan.

BACA JUGA:Pernahkah Dicemburui oleh Sebuah Mobil yang Memiliki ‘Kepribadiannya' Sendiri?

Seorang tokoh utama yang cukup menonjol, Nando, bahkan harus berjuang agar bisa memakan daging adik perempuannya sendiri yang sudah meninggal di pelukannya. 

Tentu saja tidak semua setuju dengan ide makan bangkai ini, dan mereka punya argumen sendiri-sendiri.

Terutama yang percaya kepada Tuhan dan agama, tentang hukuman Tuhan bagi manusia kanibal. 

BACA JUGA:The Dead Zone, Subgenre Bodi Horor Mengerikan dari Adaptasi Novel Stephen King Sang Bapak Horor Dunia

Tak pelak mereka mempertanyakan hal itu: Mending mati atau makan bangkai teman sendiri?

Bagaimana rasanya daging manusia itu? Saya tidak bisa membayangkannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: