Kisah Pilu di Balik Keindahan, Inilah Misteri dan Mitos Lembah Harau Yang Mengandung Nilai Spiritual!

Kisah Pilu di Balik Keindahan, Inilah Misteri dan Mitos Lembah Harau Yang Mengandung Nilai Spiritual!

Kisah Pilu di Balik Keindahan, Inilah Misteri dan Mitos Lembah Harau Yang Mengandung Nilai Spiritual!--Instagram

BACA JUGA:Tau Gak Sih? ini Dia 3 Sejarah dan Misteri Gunung Kawi yang Harus Kamu Tau

Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) merupakan hewan yang acap terlihat di kawasan ini.

Kawasan Objek wisata Lembah Harau ini terdiri dari 3 (tiga) kawasan: Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang.

Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asli juga berpotensi untuk pengembangan olahraga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bisa memantulkan suara (echo).

Jika dikaitkan dengan bahasa lokal Harau berarti ‘parau’ atau bersuara serak.

BACA JUGA:Merinding, Ternyata Inilah Misteri di Gunung Dempo Yang Dipenuhi Penghuni Gaib

Konon katanya pada zaman dahulu penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu( salah satu bukit di harau) sering terkenan bencana banjir dan longsor sehingga menyebapkan kepanikan.

Mereka sering berteriak-teriak histeris sehingga lama-lama suara mereka menjadi parau.

Sedangkan legenda lain yang populer di masyarakat setempat mengenai terbentuknya Harau adalah legenda Puti Sari Banilai.

Di masa lalu, berlayarlah Maulana Kari, Raja Hindustan bersama permaisuri Sari Banun untuk merayakan pertunangan anaknya Sari Banilai dengan Bujang Juaro.

BACA JUGA:Huu Serem! Ternyata Ini Mitos dan Ramalan Misterius Gunung Slamet, Serem Banget

Sebelum berlayar, dua anak manusia ini bersumpah jika Sari Banilai mengingkari janji pertunangan, dia disumpah menjadi batu.

Sebaliknya, jika Bujang Juaro yang ingkar janji, maka dia disumpah menjadi ular naga.

Kapal yang membawa Maulana Kari, Sari Banun, dan Sari Banilai terbawa arus dan terjepit di antara dua bukit besar.

Agar tidak hanyut, Maulana Kari menambatkan sebuah batu yang kelak dikenal dengan Batu Tambatan Kapal. Kapal layar ini selamat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: