Menelisik Misteri dan Mitos Lembah Harau, Salahsatunya ada Legenda Suara Parau

Menelisik Misteri dan Mitos Lembah Harau, Salahsatunya ada Legenda Suara Parau

Menelisik Misteri dan Mitos Lembah Harau, Salahsatunya ada Legenda Suara Parau-Foto: net-

Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asli juga berpotensi untuk pengembangan olahraga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bisa memantulkan suara (echo).

Jika dikaitkan dengan bahasa lokal Harau berarti ‘parau’ atau bersuara serak.

Konon katanya pada zaman dahulu penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu( salah satu bukit di harau) sering terkena bencana banjir dan longsor sehingga menyebapkan kepanikan.

Mereka sering berteriak-teriak histeris sehingga lama-lama suara mereka menjadi parau.

BACA JUGA:Menyingkap Kehidupan Purba di Situs Gunung Padang, Bangsa Apakah yang Mendiaminya?

Sedangkan legenda lain yang populer di masyarakat setempat mengenai terbentuknya Harau adalah legenda Puti Sari Banilai.

Di masa lalu, berlayarlah Maulana Kari, Raja Hindustan bersama permaisuri Sari Banun untuk merayakan pertunangan anaknya Sari Banilai dengan Bujang Juaro.

Sebelum berlayar, dua anak manusia ini bersumpah jika Sari Banilai mengingkari janji pertunangan, dia disumpah menjadi batu.

Sebaliknya, jika Bujang Juaro yang ingkar janji, maka dia disumpah menjadi ular naga.

Kapal yang membawa Maulana Kari, Sari Banun, dan Sari Banilai terbawa arus dan terjepit di antara dua bukit besar.

BACA JUGA:Menelusuri Misteri Alam dan Mitos di Lembah Harau, Ternyata Miliki Sejarah Pilu Zaman Dahulu!

Agar tidak hanyut, Maulana Kari menambatkan sebuah batu yang kelak dikenal dengan Batu Tambatan Kapal. Kapal layar ini selamat.

Rajo Darah Putiah yang berkuasa di kawasan Lembah Harau waktu itu mengizinkan keluarga Maulana Kari menetap.

Sedangkan di negri lainnya Raja Hindustan ini sudah pasrah tidak mungkin kembali. Karena tidak mengetahui sumpah putrinya, dia berinisiatif menikahkan Sari Banilai dengan Rambun Pade, pemuda Harau.

Dari pernikahan tersebut lahirlah seorang anak yang sangat disayang oleh Maulana Kari dan Sari Banun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: