Kisah Pasar Setan Gunung Lawu, Cerita Horror Dari Pengalaman Pendaki!

Kisah Pasar Setan Gunung Lawu, Cerita Horror Dari Pengalaman Pendaki!

Kisah Pasar Setan Gunung Lawu, Cerita Horror Dari Pengalaman Pendaki!-tangkapan layar-Youtube

PAGARALAMPOS.COM – Gunung yang terkenal di tanah jawa yaitu Gunung Lawu, ternyata menyimpan begitu banyak misteri.

Tak hanya terkenal karena keindahannya, Gunung Lawu juga menyimpan banyak misteri salah satunya adalah Pasar Setan.

Pasar Setan yang ada di Gunung Lawu ini, telah menjadi perbincangan para pendaki terutama yang melintasi jalur pendakian via Candi Cetho.

Pagaralampos.com Mengutip dari dari Jurnal “Mitos-mitos di Gunung Lawu: Analisis Struktur, Nilai Budaya, dan Kepercayaan” (2017) oleh Krisna Gita Pratiwi, Disana Disebutkan bahwa pasar tersebut ada hubungannya dengan tataran kosmologis yang berkaitan dengan hal-hal gaib. 

BACA JUGA:5 Mitos Gunung Kerinci Jambi! Misteri Manusia Harimau Hingga Hantu Gendong Yang Mengerikan

Namun, meskipun dikaitkan dengan hal gaib, warga setempat justru merasa tidak takut bahkan mereka menghormati hal-hal bersifat metafisika tersebut. 

Masyarakat di sekitar Gunung Lawu pun sangat percaya, jika di dunia ini manusia tidak hanya hidup sendiri, ada dimensi lain yang ada di Bumi, termasuk di wilayah Gunung Lawu.

Berdasarkan mitosnya, Pasar Setan digambarkan seperti lapangan luas yang dipenuhi tumpukan bebatuan. Biasanya kegiatan pasar gaib ini akan dimulai ketika malam hari, khususnya pada malam Jumat.

Terkadang warga atau pendaki yang berada di area Gunung Lawu bisa mendengar dan merasakan ramai layaknya suasana sebuah pasar. 


Kisah Pasar Setan Gunung Lawu! Kisah Misterius Yang Terkenal Di Kalangan Pendaki Indonesia-tangkapan layar-Youtube

BACA JUGA:Karena Wanita Jadi Perang? Inilah Kisah Runtuhnya Kerajaan Pajajaran Yang Terkenal Sakti

Di pasar ini juga menjual berbagai macam hal, mulai dari menjual makanan, minuman, dan beberapa kebutuhan lainnya. 

Tak jarang juga mereka yang merasakan pasar ini dipenuhi makhluk-makhluk tak kasat mata yang saling berinteraksi satu sama lain, dan sebagainya. Anehnya, dalam transaksi ini bahasa yang digunakan bukanlah bahasa manusia. 

Bahkan, sampai ada cerita para pendaki seperti diajak bertransaksi di pasar tersebut. masyarakat percaya orang tersebut harus membeli barang-barang yang ada di pasar gaib tersebut, walaupun penjual yang terlihat oleh manusia berwujud batu, tanah, atau benda-benda yang ada di sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: