Novel Peraih British Fantasy Award 1982 yang di Luar Ekspektasi Ketika Diadaptasi ke Film (03)

Novel Peraih British Fantasy Award 1982 yang di Luar Ekspektasi Ketika Diadaptasi ke Film (03)

PAGARALAMPOS.COM – Menit-menit akhir ini beneran total-thriller. Beautifully photographed, well-directed, tense, scary. 

Apalagi Dee Wallace berakting brillian sebagai ibu yang mengalami kepanikan, bingung, takut, frustasi dan akhirnya nekad. 

Sementara Danny Pintauro (yang rengekannya semakin menjadi-jadi dalam adegan ini) membuatnya layak mendapat gelar 'most annoying kid in horror movies'. 

BACA JUGA:Che: Biografi Epik Ikon Revolusioner yang Sangat Dibenci oleh Amerika (01)

Haha, semua itu membuat gue bisa memaafkan endingnya yang klise dan predictable.

Sementara buat sebagian audiens Amerika, gue mencatat 'Cujo' sedikit susah dinikmati dan menciptakan trauma tersendiri. Apalagi mengingat antagonisnya adalah seekor anjing. 

Itu hewan peliharaan kesayangan masyarakat sono yang punya julukan 'sahabat terbaik manusia'. 

BACA JUGA:Che: Revolusi Sebagai Ujian Ketahanan Manusia yang Tiada Henti (02)

Jadi, ini mungkin seperti kalo orang India ngeliat sapi sembahannya menjadi jahat dan nyeruduk anak kecil kali. 

Mau dibunuh ga tega, mau dibiarin juga salah. Haha.  

Namun dilihat secara keseluruhan, kalo apa yang pengen gue liat dari 'Cujo' cuma usaha survival seorang heroine dari anjing rabies. 

BACA JUGA:Novel Peraih British Fantasy Award 1982 yang di Luar Ekspektasi Ketika Diadaptasi ke Film (01)

Gue jadi ngerasa paruh pertama durasi film yang cukup melelahkan. 

Misalnya mengenai pengenalan karakter, cerita perselingkuhan dll. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: