Titisan Dewa, Kesaktian Raja Aji Saka Pendekar Sakti Tanah Jawa yang Tak Tertandingi

Titisan Dewa, Kesaktian Raja Aji Saka Pendekar Sakti Tanah Jawa yang Tak Tertandingi

Titisan Dewa, Kesaktian Raja Aji Saka Pendekar Sakti Tanah Jawa yang Tak Tertandingi--Ilustrasi_net

Kisah paling terkenal dari Aji Saka adalah kemenangannya melawan Prabu Dewata Cengkar di Kerajaan Medang Kamulan. Dewata Cengkar gemar memakan daging manusia yang meresahkan penduduk sekitar.

Sebelum pergi ke Medang Kamulan, Aji Saka meninggalkan keris pusakanya di Gunung Kendeng agar dijaga oleh pengawalnya, Sembada.

BACA JUGA:Aji Saka Raja Pertama di Tanah Jawa Yang Menaklukkan Bangsa Denawa, Benarkah?

Sementara dia dan abdi lainnya, Dora, bertandang ke Medang Kamulan dan saat itu mengaku mau dijadikan santapan.

Akan tetapi Aji Saka meminta syarat sebidang tanah sepanjang sorbannya kepada Dewata Cengkar. Ajaibnya, sorban tersebut terus memanjang sampai ke tepi laut selatan saat Dewata Cengkar mengukur tanah.

Di saat itulah Aji Saka menghempaskan sorbannya sampai Dewata Cengkar tenggelam di laut selatan.

Legenda ini adalah salah satu versi yang menceritakan asal-usul orang Jawa. Masih banyak cerita lainnya, karena merekonstruksi prasejarah suatu bangsa pada umumnya lebih sulit dari pada merekonstruksi sejarahnya.

Akhirnya Aji Saka mendirikan Kerajaan Medang Kamulan disana dan menjadi Raja dengan nama Prabu Wisaka. 

Prabu Wisaka mengajari ilmu tata kehidupan dan adab dalam bermasyarakat kepada rakyatnya.

BACA JUGA:JENIUUS, Ciptakan Kalender Saka Ternyata Aji Saka Ahlinya Astronomi, Si Pembawa Peradaban di Tanah Jawa

Kerajaan ini diyakini oleh sebagian pendapat dianggap pernah berdiri di Jawa Tengah namun bukti keberadaannya tidak ditemukan.

Kerajaan ini dikatakan sebagai kerajaan ahistoris karena bersumber dari mitologi dan tidak pernah ditemukan bukti-bukti arkeologinya.

Seperti peninggalan prasasti maupun peninggalan purbakala mengenai keberadaannya. 

Sumber-sumber mengenai kerajaan ini hanya pada cerita-cerita rakyat, misalnya seperti dalam legenda Rara Jonggrang, dan penyebutannya dalam beberapa naskah-naskah baru. 

Cerita pewayangan versi Jawa menyebutkan bahwa Medang Kamulan adalah tempat bertahtanya Batara Guru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: