Supranatural. Bukti Petilasan Sang Prabu Siliwangi di Gunung Padang, Punden Berundak Bertapak Maung?

Supranatural. Bukti Petilasan Sang Prabu Siliwangi di Gunung Padang, Punden Berundak Bertapak Maung?

Supranatural. Bukti Petilasan Sang Prabu Siliwangi di Gunung Padang, Punden Berundak Bertapak Maung?--Net

PAGARALAMPOS.COM - Penemuan yang mengejutkan di Gunung Padang telah menarik perhatian masyarakat karena keindahan dan keunikan situs tersebut menjadi daya tarik tersendiri.

Jejak kaki harimau yang terdapat di atas batu atau punden berundak situs Padang ini telah memicu perdebatan dan menjadi topik pembicaraan yang hangat di kalangan peneliti maupun masyarakat setempat.

Masyarakat sekitar percaya bahwa gunung yang memiliki bentuk punden berundak dengan luas sekitar 900 meter persegi ini dulunya merupakan tempat pertapaan Raja Padjajaran, yaitu Prabu Siliwangi, sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak bersama dengan kerajaannya.

Prabu Siliwangi sering menggunakan tempat ini sebagai tempat persinggahan dan meditasi.

BACA JUGA:Jejak Kaki Harimau, Temuan di Batu Megalit Situs Gunung Padang, Asli atau Singkatan!

Sementara itu keberadaan Gunung Padang saat ini adalah sebuah situs purba yang berasal dari era Megalitikum yang fenomenal di Jawa Barat, Indonesia.

Megalitikum bersejarah ini mengacu pada zaman Batu Besar, salah satu babak penting dalam sejarah prasejarah.

Situs Gunung Padang terletak di Desa Karya Mukti, Campaka, Cianjur Selatan, dengan jarak sekitar 33 kilometer dari pusat Kota Cianjur.

Akan terlihat saat memasuki lokasi situs, pengunjung akan melewati sederet anak tangga batu sebanyak 378 buah untuk mendekati Gunung Padang.

BACA JUGA:Temuan Megalit yang Menghebohkan di Situs Gunung Padang, Ada Batu Harimau-Nya!

Secara keseluruhan, Gunung Padang memiliki lima teras yang terlihat dari struktur permukaannya. Setiap teras dilengkapi dengan susunan menhir, yaitu batu tunggal berdiri yang terbuat dari batuan andesit.

Salah satu batu besar yang menarik perhatian pengunjung adalah batu macan. Pada batu tersebut terdapat ukiran yang menyerupai jejak kaki, mirip telapak kaki macan dewasa.

Di dekat batu tersebut terdapat tulisan "Batu Tapak Maung" yang berarti telapak kaki harimau atau macan dalam bahasa sunda.

Sejak ditemukan pertama kali oleh NJ Krom pada tahun 1914, Gunung Padang telah dianggap sebagai situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: