Bebatuan Spritual di Situs Gunung Padang, Ada Yang Berlafadz Allah, Kecapi Bersenar Tak Kasat Mata, Mitoskah?

Bebatuan Spritual di Situs Gunung Padang, Ada Yang Berlafadz Allah, Kecapi Bersenar Tak Kasat Mata, Mitoskah?

Cekungan itu ada yang seperti bekas tapak tangan, tumit kaki, dudukan, dan tongkat seorang manusia unggul yang mungkin adalah pemimpin pada masa tersebut. 

BACA JUGA:Luar Biasa! Peneliti Berhasil Temukan Benda Ini di Gunung Padang! Mau Tau Benda Apa? Simak Penjelasan Ini

Bahkan, berdasarkan hasil kajian yang sempat dipresentasikan pada pertemuan American Geophysical Union 2018, seperti pernah dilaporkan National Geographic Indonesia, Gunung Padang merupakan struktur piramida tertua di dunia.

Sungguh beruntung pengunjung yang akhirnya bisa menjejakkan kaki dan menyaksikan secara langsung Gunung Padang dari dekat.

Dua periode, Berbicara soal megalitikum, Robert von Heine-Geldern, etnograf, sejarawan dan arkeolog asal Austria, menyebut bahwa kebudayaan megalitikum masuk ke indonesia melalui dua gelombang.

Pertama, Megalitikum Tua yang masuk ke Indonesia pada era Neolitikum (2500-1500 SM). Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan dari era Megalitikum Tua adalah menhir, punden berundak-undak, arca-arca statis.

Kedua, Megalitikum Muda, yang masuk ke Indonesia pada era Perunggu (1000-100 SM). Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). 

Contoh bangunan dari era ini adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: