Takut Langgar Sumpah Prabu Brawijaya V, Keturunan Adipati Cepu Tak berani Mendaki Kepuncak Gunung Lawu

Takut Langgar Sumpah Prabu Brawijaya V, Keturunan Adipati Cepu Tak berani Mendaki Kepuncak Gunung Lawu

Takut Langgar Sumpah Prabu Brawijaya V, Keturunan Adipati Cepu Tak berani Mendaki Kepuncak Gunung Lawu -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Kisah mistik selalu menjadi daya tarik lain bagi Gunung Lawu, yang berlokasi di perbatasan Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur. Hal inilah yang menjadikan gunung ini cukup populer di kalangan para pendaki.

Gunung yang terkenal dengan julukan Seven Summits of Java (Tujuh Puncak Pulau Jawa) ini memang kerap dikunjungi para pendaki, tidak hanya untuk menikmati keindahan pemandangan namun juga berziarah maupun menggelar ritual.

Gunung ini pun dianggap sebagai salah satu tempat yang memiliki kekuatan spiritual cukup tinggi. Pasalnya Gunung Lawu konon menyimpan banyak cerita mengenai keberadaan Raja Majapahit yang terakhir, yakni Prabu Brawijaya V.

Di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya V mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu dan keturunannya sebagai ungkapan kekesalannya.

BACA JUGA:Fakta Baru, Ribuan Balok Batu Situs Gunung Padang Asal Muasalnya Mirip dengan Situs Purba di Irlandia

Isi sumpah tersebut menyatakan bahwa jika ada orang dari daerah Cepu atau keturunan langsung Adipati Cepu yang naik ke Gunung Lawu, nasib mereka akan celaka atau bahkan kematian

Hingga saat ini, sumpah Prabu Brawijaya V masih dihormati oleh orang-orang dari daerah Cepu, terutama keturunan Adipati Cepu yang ingin mendaki Gunung Lawu.

Mereka masih merasa takut melanggar sumpah tersebut. Kisah mistis ini menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi magnet bagi pengunjung yang tertarik dengan cerita mistis dan sejarah.

Gunung Lawu juga dikenal karena keberadaan banyak makam di puncaknya. Makam-makam ini diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir tokoh spiritual, wali, dan figur bersejarah.

BACA JUGA:Entah Hilang Kemana? 3 Pendekar Sakti di Pulau Jawa ini Tak Pernah Ditemukan Hingga Saat ini

Setiap makam memiliki cerita dan kisahnya sendiri. Pendaki sering mengunjungi makam-makam ini untuk tujuan religius, meditasi, atau sekadar menghormati warisan budaya dan sejarah yang ada.

Keberadaan makam-makam di Gunung Lawu memberikan dimensi spiritual yang kuat pada gunung ini. Banyak orang menganggap Gunung Lawu sebagai tempat yang sakral dan penuh berkah.

Makam-makam dianggap sebagai titik energi spiritual yang kuat, tempat di mana orang dapat berhubungan dengan alam gaib, mendapatkan keberuntungan, dan keberkahan.

Petualangan menuju makam-makam di Gunung Lawu bukan hanya tentang pengalaman spiritual, tetapi juga tentang petualangan dan keindahan alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: