Mengenal Situs Candi Gedog dan Legenda Joko Pangon, Siapakah Beliau?
Mengenal Situs Candi Gedog dan Legenda Joko Pangon, Siapakah Beliau?-Kolase-Berbagai Sumber
Selain itu, ada beberapa pantangan yang diberlakukan bagi warga Gedog untuk menjaga keamanan dan ketentraman mereka.
Di antara pantangannya adalah semua wanita dilarang membiarkan rambutnya terurai setelah keramas.
BACA JUGA:Entah Hilang Kemana? 3 Pendekar Sakti di Pulau Jawa ini Tak Pernah Ditemukan Hingga Saat ini
Masyarakat Gedog juga dilarang mengenakan sarung kotak-kotak hitam putih yang biasa dikenakan masyarakat Bali. Seiring waktu, banyak dari tabu ini dilupakan.
Namun, Karyati, warga setempat, bangga karena keturunannya masih merawat dan membersihkan situs Joko Pangon.
Dalam catatan Raffles disebutkan bahwa bangunan Candi Gedog terbuat dari batu bata. Gubernur Jenderal Inggris mengungkapkan kekagumannya, mengingat sebagian besar ornamen candi terbuat dari batu.
Beberapa bagian candi, atau candi, tetap utuh. Namun, alas pintu masuk atau tangga sudah dipisahkan.
BACA JUGA:Arkeolog Dunia Berkumpul Di Situs Gunung Padang, Apakah Karena 3 Hal Ini Penyebabnya?
Apa yang dijelaskan Raffles tidak dapat ditemukan itu telah menghilang. Ornamen pintu masuk, tangga, dan bentuk utuh candi yang disebutkan dalam buku tidak ada buktinya.
Di situs tersebut, sebagian besar pecahan batu bata kuno ditemukan, tertutup lumut dan lapuk.
--
Pecahan batu bata ini menyatu dengan gundukan tanah setinggi sekitar 1,5 meter. Ada pula susunan batu bata yang menyerupai pondasi bangunan, sebagian tertimbun tanah.
Sejauh ini, hanya ada dua teori mengenai penyebab rasional kerusakan candi tersebut.
BACA JUGA:Ajisaka, Pendekar Sakti dalam Jejak Sejarah Pra-Majapahit
Diperkirakan candi tersebut rusak akibat bencana alam, seperti letusan Gunung Kelud. Teori kedua menunjukkan kesalahan manusia sebagai faktor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: