Menjelajahi Keindahan dan Misteri Gunung Kerinci di Tanah Tinggi Sumatera, Benarkah ada Sosok ini?

Menjelajahi Keindahan dan Misteri Gunung Kerinci di Tanah Tinggi Sumatera, Benarkah ada Sosok ini?

Menjelajahi Keindahan dan Misteri Gunung Kerinci di Tanah Tinggi Sumatera, Benarkah ada Sosok ini?-Kolase-Berbagai Sumber

Selain keindahan alamnya, Gunung Kerinci juga memiliki sejumlah mitos dan legenda yang menambah daya tariknya.

BACA JUGA:Terkuak, Punden Berundak Situs Gunung Padang Mengambarkan Singasana Raja, Lantas Kerajaan Apa di Zaman Itu?

Salah satu cerita yang terkenal adalah tentang "Cindaku", makhluk setengah manusia setengah harimau yang menjadi penjaga Gunung Kerinci.


--

Legenda ini tidak hanya populer di Jambi, tetapi juga menyebar hingga ke Malaysia. Keberadaan Cindaku dipercaya memiliki kekuatan magis yang melindungi gunung ini.

Tidak hanya itu, terdapat juga kepercayaan tentang makhluk misterius bernama "Uhang Pandak" atau orang pendek.

Meskipun masih menjadi misteri dan belum ada bukti konkret tentang keberadaannya, Uhang Pandak masih menarik minat peneliti dari dalam dan luar negeri.

BACA JUGA:Gunung Padang Atlantis Indonesia yang Terlupakan, Mengubah Paradigma Sejarah Manusia!

Beberapa deskripsi menyebutkan bahwa makhluk ini memiliki tinggi sekitar 80 cm, bulu abu-abu, tubuh gendut, tangan panjang, dan mata merah berpijar.

Selain mitos tentang makhluk, ada juga beberapa larangan yang dipercaya oleh masyarakat sekitar Gunung Kerinci. Salah satunya adalah larangan untuk bermain air, minum air, dan mandi pada pukul 12 siang.


--

Konon, pada waktu itu penunggu gunung sedang menggunakan air, dan mengabaikan larangan tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati lingkungan dan budaya setempat saat mengunjungi Gunung Kerinci.

BACA JUGA:Arkeolog Dunia Berkumpul Di Situs Gunung Padang, Apakah Karena 3 Hal Ini Penyebabnya?

Di sepanjang jalur pendakian, terdapat juga pohon bolong yang memiliki misteri tersendiri. Konon, pohon tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan mayat pendaki yang telah meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: