Misteri HIlangnya 3 Pendekar Tanah Jawa, Kisah Ajisaka Yang Sakti Mandraguna!

Misteri HIlangnya 3 Pendekar Tanah Jawa, Kisah Ajisaka Yang Sakti Mandraguna!

Kisah Ajisaka, Pendekar Sakti yang Membawa Peradaban ke Tanah Jawa, dan Misteri Menghilangnya 3 Pendekar Sakti-Kolase-Berbagai Sumber

PAGARALAMPOS.COM - Hilang tanpa jejak tidak diketahui kemana rimbanya, menjadi hal yang cukup fenomenal bagi seorang pendekar sakti atau kestaria.

Dizaman dahulu kala hilangnya seorang kesatria kadang dikaitkan dengan anggapan bahwa mereka naik ke langit bertemu sang pencipta dan tinggal disana abadi.

Kebenarnya, masih bisa diperdebatkan namun hal ini diyakini oleh banyak masyarakat zaman dahulu atas mengilangnya 3 kestaria tanah jawa.

Pada zaman kejayaan Majapahit, Pajajaran, Mataram, dan kerajaan lainnya, terdapat sosok pendekar sakti yang telah ada sebelum tokoh-tokoh sakti terkenal di zaman kerajaan Hindu. 

BACA JUGA:Keberadaan Situs Megalit yang Dahsyat di Gunung Padang Ternyata Jadi Sorotan Dunia Penelitian!

Salah satu di antaranya adalah Ajisaka, pendekar paling sakti mandraguna pertama di Pulau Jawa. 

Menurut cerita kuno, Ajisaka berasal dari India dan menjadi raja pertama di Pulau Jawa setelah memasuki tanah tersebut.

Ajisaka diceritakan berhasil menguasai satu persatu makhluk gaib yang ada di Pulau Jawa, kecuali daerah Alas Purwo yang tidak dapat dia kuasai.

Dia bermukim di daerah Jawa Tengah yang pada masa itu dikenal sebagai Shang Werdita Sangkala. 

BACA JUGA:Keberadaan Situs Megalit yang Dahsyat di Gunung Padang Ternyata Jadi Sorotan Dunia Penelitian!

Ajisaka memiliki selendang ajaib yang jika dibentangkan dapat mencakup seluruh Pulau Jawa, dan daerah yang dikuasainya adalah tanah yang terbentang di sepanjang selendang tersebut.

Selain menjadi pendekar sakti, Ajisaka juga dikaitkan dengan wahyu Suryaloka yang diberikan kepadanya. 

Wahyu ini memerintahkan Ajisaka untuk membentuk sebuah negeri atau kerajaan di Pulau Jawa, dengan harapan keturunannya akan menjadi raja penerusnya. 

Aji Saka juga terkait dengan pengenalan kalender Saka di Jawa, dimulai sejak tahun 1 Saka (78 Masehi) yang disebarkan olehnya, serta penyebaran pengetahuan membaca dan menulis yang menjadi dasar pengembangan kebudayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: