Benarkah Adipati Cepu Buat Masalah, Kok Keturunannya yang Dapat Karmanya?

Benarkah Adipati Cepu Buat Masalah, Kok Keturunannya yang Dapat Karmanya?

Benarkah Adipati Cepu Buat Masalah, Kok Keturunannya yang Dapat Karmanya?--

PAGARALAMPOS.COM - Benarkah Adipati Cepu Buat Masalah, Kol Keturunannya yang Dapat Karmanya?

Gunung Lawu terletak di perbatasan antara Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan Magetan, Jawa Timur, menyimpan berbagai kisah menarik yang bisa dikupas.

Gunung ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Kerajaan Majapahit, kerajaan terbesar di Nusantara pada masa lalu.

Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat sekitar, Gunung Lawu diyakini sebagai tempat pengasingan Prabu Brawijaya, raja terakhir Majapahit.

BACA JUGA:Misteri Tersembunyi, Kepergian Misterius 3 Pendekar Sakti Tanah Jawa, Kemana Mereka?

Dalam tahap akhir hidupnya, Prabu Brawijaya memilih Gunung Lawu sebagai tempat pertapaan, didampingi oleh dua abdi dalem setianya, yaitu Sabdo Palon dan Noyo Genggong.

Bagi masyarakat setempat, keberadaan Gunung Lawu tak hanya sebagai landmark geografis, tetapi juga sarat dengan nilai sejarah dan legenda yang memikat.

ikuti sampai habis cerita Mimin, apakah Kerajaan Sunda atau Pajajaran lebih baik baca habis berita ini!

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang pernah berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16. Namun, ada juga yang menuliskan berdiri pada abad ke-14 hingga abad ke-15.

BACA JUGA:Dibikin Penasaran, Para Tim Riset Gunung Padang Temukan Adanya Bangunan Tua di Gunung Padang

Kerajaan Majapahit terletak dan berpusat di Jawa Timur, dan dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar di wilayah Asia Tenggara pada masa lalu.

Dalam catatan sejarah, Majapahit hampir menguasi seluruh daerah Nusantara pada masa itu.

Pendiri Majapahit, Raden Wijaya pada tahun 1293, yang merupakan menantu dari Kertanegara, raja terakhir Singasari.

Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari Kerajaan Singasari. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara, raja Kerajaan Singasari. Pada tahun 1292 M, terjadi pemberontakan di Singasari yang dilakukan oleh Jayakatwang yang menyebabkan runtuhnya Singasari.

BACA JUGA:Kerajaaan Sriwijaya Ditakuti Dunia! Malah Ditaklukkan Majapahit, Ini Kisahnya

Pada waktu itu Raden Wijaya melarikan diri bersama Arya Wiraraja. Raden Wijaya kemudian mendiami sebuah hutan di Trowulan yang merupakan tanah sima pada masa Kerajaan Singasari. Wilayah ini kemudian dinamakan Majapahit.

Penamaan Majapahit didasarkan pada nama buah maja yang banyak ditemukan diwilayah Trowulan serta memiliki rasa yang pahit. Wilayah Majapahit berkembang hingga mampu menarik simpati penduduk Daha dan Tumapel.

Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat setelah adanya pasuka Khubilai Khan yang tiba pada 1293.

Setelah mengalahkan Jaya Katwang, Raden Wijaya kemudian menyerang pasukan Mongol dibawah Kubulaikhan.

BACA JUGA:Pastikan Kesiapsiagaan Satgas Pamtas RI - Malaysia, Danrem 121/ABW Kunjker Wilayah Sintang

Setelah mengalahkan Mongol dan Kediri, Raden Wijaya kemudian diangkat menjadi raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215.

Setelah diangkat sebagai raja, Raden Wijaya kemudian bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

Konon kekuasaan kerajaan Majapahit membentang begitu luas, namanya disegani berbagai kerajaan di Asia.

Meski berhasil mempersatukan wilayah Nusantara, Majapahit tidak bisa menguasai Pajajaran atau Sunda yang kecil Kerajaan Sunda bukanlah kerajaan lemah.

BACA JUGA:Pastikan Kesiapsiagaan Satgas Pamtas RI - Malaysia, Danrem 121/ABW Kunjker Wilayah Sintang

Pusat pemerintahan atau ibu kota terakhir Pajajaran sebelum hancur oleh pasukan Islam dari Demak dan Banten berada di sebuah kota bernama Dayo.

Para ahli meyakini, Dayo yang dimaksud adalah kawasan yang meliputi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor di Jawa Barat saat ini.

Raja memiliki istana yang sangat megah, dibangun dengan 330 pilar kayu setinggi lima depa, dengan ukiran indah di atasnya.

Kemudian pada 1856, Administrator orientalis dan kolonial John Crawfurd (1783-1868), berhasil memecahkan soal misteri lokasi Kota Dayo.

BACA JUGA:Unit Kedua Super Hercules Pesanan Menham Akan Mendarat di Lanud Halim

Lokasi Keraton Pakuan terletak pada lahan lemah duwur.

Yakni di atas bukit yang diapit oleh tiga batang sungai berlereng curam, yakni Cisadane, Ciliwung (Cihaliwung) dan Cipaku (anak Cisadane).*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: