Nyaris Runtuh dan Kalah Perang, Nyatanya Padjajaran Tak Dapat Dikuasai Majapahit. Kok Bisa?

Nyaris Runtuh dan Kalah Perang, Nyatanya Padjajaran Tak Dapat Dikuasai Majapahit. Kok Bisa?

Nyaris Runtuh dan Kalah Perang, Nyatanya Padjajaran Tak Dapat Dikuasai Majapahit. Kok Bisa?--Ilustrasi_net

BACA JUGA:Misteri Gunung Lawu, Keajaiban Spiritual di Puncak yang Dipenuhi Makam

Pendiri Majapahit, Raden Wijaya pada tahun 1293, yang merupakan menantu dari Kertanegara, raja terakhir Singasari.

Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari Kerajaan Singasari. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara, raja Kerajaan Singasari.

Pada tahun 1292 M, terjadi pemberontakan di Singasari yang dilakukan oleh Jayakatwang yang menyebabkan runtuhnya Singasari.

Pada waktu itu Raden Wijaya melarikan diri bersama Arya Wiraraja.

BACA JUGA:Mengungkap Tabir Misteri! 4 Nama Makam Tersembunyi di Puncak Gunung Salak Ini Ternyata Sering Diziarahi

Raden Wijaya kemudian mendiami sebuah hutan di Trowulan yang merupakan tanah sima pada masa Kerajaan Singasari.

Wilayah ini kemudian dinamakan Majapahit.

Penamaan Majapahit didasarkan pada nama buah maja yang banyak ditemukan diwilayah Trowulan serta memiliki rasa yang pahit.

Wilayah Majapahit berkembang hingga mampu menarik simpati penduduk Daha dan Tumapel.

BACA JUGA:Penuh Mistis, 3 Pendekar Sakti di Pulau Jawa ini Menghilang Moksa, Salahsatunya Tokoh Perwayangan, Siapa Dia

Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat setelah adanya pasuka Khubilai Khan yang tiba pada 1293. 

Setelah mengalahkan Jaya Katwang, Raden Wijaya kemudian menyerang pasukan Mongol dibawah Kubulaikhan.

Setelah mengalahkan Mongol dan Kediri, Raden Wijaya kemudian diangkat menjadi raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215. Setelah diangkat sebagai raja, Raden Wijaya kemudian bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

BACA JUGA:Dikenal Angker! Gunung Salak Mempunyai 4 Makam Tokoh Terkenal, Apakah Sering Didatangi Peziarah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: